Mohon tunggu...
Nela Dusan
Nela Dusan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi KFLS dan Founder/Owner Katering Keto

mantan lawyer, pengarang, penerjemah tersumpah; penyuka fotografi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Siskamling Itu Bernama Autophagy

21 Maret 2020   08:57 Diperbarui: 21 Maret 2020   09:06 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo credit: Pinterest/Verywell

Dear Doctors

Saya simpati dan apresiasi para dokter dan nakes (tenaga kesehatan) di Indonesia dan seluruh dunia yang menjadi garda terdepan dalam bencana covid19 dan penyakit-penyakit pandemi lainnya.

Tanpa mengurangi rasa hormat dan simpati kepada kalangan medis, saya ingin menyampaikan catatan bahwa untuk situasi serangan virus ini setidaknya ada dua approach yang dapat diupayakan. Pertama penanganan pasien yg positif atau suspect corona dan yang kedua pencegahan agar penularan dapat diredam.

Bayangkan para dokter dan nakes itu pasukan TNI kita lengkap dari tamtama sampe jendral bintang 4 ada di sana. Kita diserang musuh yang tidak kelihatan bagai ninja dan rakyat cuma mengandalkan TNI dan segenap jajarannya. Rakyat tidak mengerti skill bela diri dan keluarga. 

Pasti TNInya yang babak belur berjuang jungkir balik tanpa ada bantuan dari rakyat yang cuma bisanya menonton, bikin kacau dan memberi komen saja (termasuk saya nih). Bukankah kemerdekaan kita pun diperoleh melalui perjuangan bersama rakyat dan tentara.

Saya amat sangat bersimpati dan berempati kepada kalangan medis sebagai garda terdepan pertahanan, tapi saya juga punya kritik, boleh kan. Kritik saya ini pun karena saya sayang kepada para dokter dan nakes.

Kritik saya berlandaskan hadits Nabi shalallahu alaihi wasallam:

"Dalam riwayat Imam Al-Qudha'i disebutkan bahwa Amr bin Umayah RadhiyAllahu 'anhu berkata, "Aku bertanya, 'Wahai Rosululloh!! Apakah aku ikat dahulu unta tungganganku lalu aku berTawakkal kepada Allah, ataukah aku lepaskan begitu saja lalu aku bertawakkal?', Beliau menjawab, 'Ikatlah untamu lalu bertawakkallah kepada Allah." (Musnad Asy-Syihab, Qayyidha wa Tawakkal, no. 633, 1/368)"

Tawakkal tidaklah berarti meninggalkan usaha.

[Simak selengkapnya disini. Klik]

"Ikat ontamu dan bertawakal lah kepada Allah".  Apa benang merah hadits di atas dengan masalah penanganan kasus pandemi Covid19 saat ini? Benang merahnya adalah sikap tawakal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun