Mohon tunggu...
Nela Dusan
Nela Dusan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi KFLS dan Founder/Owner Katering Keto

mantan lawyer, pengarang, penerjemah tersumpah; penyuka fotografi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Corona Virus, Vaksin, dan Autophagy

17 Maret 2020   22:30 Diperbarui: 17 Maret 2020   22:30 2184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelebihan glukosa mengakibatkan inflamasi dan sifatnya oksidatif. Intinya buruk untuk respirasi sel. Semakin terganggu respirasi sel tubuh kita, akan semakin tidak sehat diri kita. Semakin tidak sehat sel kita, semakin mudah kita terpapar virus atau bakteri. Saat luka, kecepatan system imun kita untuk memperbaiki bergantung pada metabolisme kita. Semakin sering kita berpuasa, semakin cepat sistem imun merespon.

Pada akhirnya kita kembali lagi kepada 5 pilar yang menjadi dasar gaya hidup ketofastosis:

-sering berpuasa (intermittent fasting dari jam 20.00 s.d. 12.00);

-memilih makanan yang dapat menghindarkan cetusan hormon insulin dengan focus pada makanan rendah karbo dan tinggi lemak dan protein, mengutamakan protein hewani daripada nabati;

-memperbaiki waktu dan kualitas tidur, mengusahakan tidur maksimal pukul 10 malam;

-banyak bergerak, sebisa mungkin rutin olah raga;

-manajemen stres yang baik. Khusus tentang manajemen stress, jika kita tidak mengelola stress dengan baik akan memicu munculnya hormon kortisol. Hormon kortisol akan memberi sinyal kepada liver untuk melakukan glukoneogenesis yaitu proses produksi gula oleh liver. Jika liver terus menerus melakukan glukoneogenesis akan menyebabkan darah kita kebanjiran glukosa. Efek dari glukosa sebagaimana telah kita bahas diatas, berujung pada pelemahan sel-sel imun.

Pada akhirnya semua kembali kepada pilihan kita masing-masing. Bagaimana cara kita menghadapi fenomena corona virus ini, menunggu datangnya vaksin atau memperbaiki metabolisme tubuh melalui autophagy?

-nela dusan

praktisi ketofastosis (bukan dokter ataupun tenaga medis).

"Setiap orang berhak mencari kebenaran suatu ilmu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun