Mohon tunggu...
Nela Dusan
Nela Dusan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi KFLS dan Founder/Owner Katering Keto

mantan lawyer, pengarang, penerjemah tersumpah; penyuka fotografi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Corona Virus, Vaksin, dan Autophagy

17 Maret 2020   22:30 Diperbarui: 17 Maret 2020   22:30 2184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lock down kota, meskipun belum dipahami secara merata oleh masyarakat, dilakukan dalam rangka memutus mata rantai penularan. Semua itu bertujuan pencegahan, lalu bagaimana untuk yang sudah terjangkit?

Lock down kota sudah, merumahkan pelajar dan karyawan sudah, lalu apa lagi? Akankah hal itu menihilkan ancaman keberadaan virus? Kalau keberadaan virus di luar sana saja tidak mampu kita identifikasi, bagaimana kita bisa memastikan bahwa tindakan locking down, merumahkan semua-semua itu adalah tindakan yang sudah tepat. Akar masalahnya dimana sebenarnya?

Dalam problem solving, menyelesaikan masalah harus dari akarnya, jika tidak maka tidak akan berhasil menyelesaikan masalah. Menyelesaikan masalah dari akibat, bukan sebab, adalah perbuatan yang keliru atau sia-sia, maafkan jika terdengar sinis. 

Jika kita semua dirumahkan dan perusahaan kehilangan peluang-peluang ekonominya, lalu apa kira-kira yang bakal terjadi. Bayangan PHK, resesi di depan mata.

Kita semua hanya dihimbau dan dihimbau saja untuk ini dan itu sambil menunggu perusahaan kimia farmasi pemegang hegemoni di luar sana berebut hak paten vaksin anti virus, hari ini Covid19, besok entah virus apa lagi. Apa iya kita hanya menunggu dropping vaksin Covid19 yang entah berapa milyar rupiah lagi uang rakyat harus melayang untuk membelinya.

Saya tidak percaya bahwa jalan keluar buat kita bisa terhindar dari ancaman virus semata dengan melalui vaksin. Vaksin itu apa sih, disuntikan ke tubuh manusia untuk mendapatkan antigen, meningkatkan antibody kita. 

Kita mesti paham bahwa virus tidak mempan dengan antibiotik, ya itu karena ia bukan mahluk hidup seperti bakteri atau sel tubuh kita, jadi mustahil membunuhnya. Untuk melawan virus diperlukan daya tahan tubuh yang bagus, system imun tubuh kita sendiri yang harus dibangun.

Sebelum sampai ke soal membangun daya tahan tubuh, kita juga perlu memahami siapa musuh kita, si virus itu, dan bagaimana modus operandinya. Jika sudah paham, masing-masing kita bisa melakukan siskamling di dalam diri kita sendiri. 

Bayangkan jika sebuah negara diserang musuh secara massif dan one on one, persenjataan negara itu tidak akan sanggup melindungi segenap rakyat dan wilayah dari serangan senyap musuh. Apa yang dapat dilakukan oleh penguasa negara itu? 

Mengembalikan ke pertahanan dasar, terkecil, di kampung-kampung, lebih kecil lagi RTRW, lebih kecil lagi keamanan lingkungan. Masyarakat diajari ilmu bela negara, ilmu pertahanan. Senjata yang diberikan bisa jadi balik ke bambu runcing, tapi rakyat diajarkan terampil menggunakannya. Itu saja sudah cukup membantu ketahanan negara. 

Begitu pula halnya dengan ancaman virus Covid19 ini. Cara melawan virus Covid19 dan virus-virus lainnya adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh kita agar mampu menghadapi dan mengalahkan bukan saja virus Covid19 tetapi juga segala virus atau bakteri lain yang patogen atau mematikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun