Mari kita simak.
Prinsipnya sel kanker adalah sel tubuh kita yang mbalelo. Berdasarkan penelitian, sel kanker, bakteri, virus dan sel abnormal lainnya hanya bisa menerima asupan glukosa. Jadi makanan mereka glukosa.
Tahukan teman bahwa tindakan medis Pet Scan yang dilakukan untuk mendeteksi dimana keberadaan kanker pun menggunakan glukosa.
Begini penjelasannya:
"The radioactive substance most commonly used in PET scanning is a simple sugar (like glucose) called FDG, which stands for "fluorodeoxyglucose". It is injected into the bloodstream and accumulates in the body where it gives off energy in the form of gamma rays.Â
"These are detected by the PET scanner and a computer converts the signals into detailed pictures or images showing how tissue and organs are working. If you are having an FDG-PET, your sugar metabolism (how sugar is used by your body) is imaged.Â
"This is commonly used for cancer imaging, as the cancer cells need sugar to grow. FDG is also useful for imaging inflammatory or infective processes, and for imaging brain metabolism."Â [Sumber: https://www.insideradiology.com.au/pet-scan/]
Ingat prinsip kebutuhan energi cepat olah yaitu glukosa. Intinya mereka butuh glukosa dalam melakukan pembelahan-pembelahan sel untuk berkembang. Sementara, berbeda dengan sel abnormal, sel sehat manusia bisa menerima baik glukosa atau pun ketone sebagai pengganti glukosa sebagai asupan.
Seperti yang saya sebutkan diatas, dua sistem itu tidak bisa berjalan dalam satu waktu. Kalau banyak gula dalam darah, otomatis sistem ketosis berhenti.
Liver akan fokus mengolah glukosa untuk jadi energi. Sementara itu, kanker ikut makan. Kecenderungannya, kanker makin sehat dan kuat, manusianya makin lemah dan akhirnya dipaksa nyerah.
Apakah harus selalu begitu? Tentu saja tidak.
Jadi bagaimana?
First of all, penderita kanker harus menghindari  makan karbo dan gula, mulai fokus lemak dan protein. Hal itu ditujukan agar suplai makanan untuk sel kanker tidak tersedia. Kanker tidak dapat hidup tanpa gula. Kanker mati, manusianya sehat wal afiat, insyaa Allah. Inilah peperangan yang paling efektif, perang melawan kanker secara damai. Putus saja rantai makanan mereka, sederhana kan.
Sebetulnya manusia memiliki sistem kemoterapi alami sendiri yaitu water fasting. Selama 3 x 24 jam tidak memasukkan asupan padat, hanya air putih, air kaldu, virgin coconut oil dan immunator honey saja. Water fasting terbukti efektif memukul telak gerombolan pemberontak yang berjudul kanker itu.Â