Bismillah.
Tulisan ini terinspirasi oleh video tentang penelitian venom (bisa) kalajengking yang diduga dapat menjadi upaya penyembuhan penyakit termasuk kanker. Tanpa video itu, saya pun tidak akan terpikir menulis tentang kanker dan kalajengking.
Saya tidak ingin membahas harga bisa kalajengking yang katanya mencapai USD 39 juta per galon (too absurd). Terlalu  mahal jika kita berpikir menjadikan bisa kalajengking sebagai obat pembasmi kanker karena jumlahnya sangat sedikit. Disamping harganya selangit dan tidak masuk akal, bisa kalajengking ini pun masih sebatas percobaan. Jadi lebih baik kita bahas soal upaya melawan kankernya saja.
Ada cara lain yang relatif tidak mahal sebagai upaya alternatif untuk mengalahkan kanker yaitu menjalankan gaya hidup ketofastosis. Tanpa obat, tanpa biaya tinggi.
Lebih baik uang untuk beli obat-obatan digunakan untuk mengadakan atau membeli makanan yang ketofy.
Serius, saya tidak bercanda teman. Ketofastosis lifestyle adalah faktual dan ilmiah.
Seperti yang sudah pernah saya jelaskan dalam tulisan-tulisan terdahulu, ketoers (sebutan orang yang menjalankan gaya hidup ketofastosis) tidak memakan gula dan karbo. Oleh karenanya glukosa yg masuk sangat terbatas.
Dalam ketofastosis terjadi proses ketogenesis dimana liver membakar lemak untuk menghasilkan keton seperti halnya glukosa yang dihasilkan dari pembakaran karbo oleh liver.
Harap dipahami generator keton ataupun glukosa sama saja yaitu liver. Jadi liver itu ibaratnya mesin pembangkit energi pintar karunia dari Sang Pencipta, dia mampu menerima karbo atau lemak sebagai bahan bakarnya. Namun yang pasti tidak bisa secara bersamaan.
Kapan dia mengolah lemak? Jika di dalam darah tidak ditemukan glukosa. Jika masih ada glukosa, maka liver akan fokus melakukan pembakaran glukosa tersebut atau menyelesaikan pengolahan glukosa hingga terserap tubuh atau mengubahnya menjadi glycogen (cadangan lemak) yang berasal dari glukosa sisa untuk disimpan di gudang-gudang penyimpanan tubuh kita. Ada yang di pipi, jadi chubby. Ada di perut, lengan, paha, dan lain sebagainya. Yup, obesitas mengancam.
Baiklah, kembali ke pokok bahasan. Apa hubungannya ketofastosis life style (KFLS) dengan pengobatan kanker? Sangat berhubungan. Tapi sebelum melanjutkan dengan uraian lebih lanjut, saya ingin menegaskan bahwa saya bukan seorang dokter atau ahli pengobatan dan semisalnya. Saya hanya praktisi dan pemerhati KFLS sebagai salah satu solusi kesehatan yang layak dipertimbangkan.