Mohon tunggu...
Neiy Foenale
Neiy Foenale Mohon Tunggu... karyawan swasta -

just wanna care how to pleasant my God and my people around

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

#Day1 Naiknya BBM

18 November 2014   19:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:30 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Wahhh...hari ini sepertinya se-Indonesia gempar karena pengumuman kenaikan BBM per 18 November ini. Pro dan Kontra pun bergulir. Bangun tidur, stel tv buka tv one, sedang membahas Mengapa BBM dinaikan dikala Minyak Dunia Turun. Para pakar dan politisi pun adu mulut dan serangkaian pembenarannya. Matikan tv, buka sosmed, byurrrr...seabrek status sepakat dengan topik yang sama BBM. Yang kontra dengan Pak Jokowi sejak Pilpress seakan punya senjata yang pas untuk menyerang. Yang Pro dengan Pak Jokowi, menyikapi dengan bijak. Tutup sosmed, buka Kompasiana, topik yang sama pun berjejer menjadi headline dan TA. Macem lah spekulasi bergulir.

Sekarang, seakan gak mau ketinggalan akan cerita terfavorit seantero nusantara pagi ini, saya juga ingin berbagi sedikit dampak-dampak yang muncul pagi ini pasca pengumuman di sore hari kemarin.

Jadi, tadi waktu mau siapin sarapan, ternyata gas elpiji 3 kg habis. berangkatlah saya ke penjual gas terdekat dari rumah. Sebelumnya sudah da bad feeling kalau harga gas akan dinaikan. Namun masih ragu juga.Dalam perjalanan ada konflik batin, mestinya belum dinaikan harganya, karena kan baru tadi malam pengumuannya, sementara stok di toko pasti kan harga yang lama sebelum pengumuman. Yah, mestinya emang belum naik.

Sampailah saya di toko serba ada itu.

Gas 3 kg ada bang?
penjual : ada kk
Stok kapan itu bang?
penjual : Jumat kmarin masuk kk, ini tinggal 2 nih, untung kk cepet datang
brp bang?
Penjual : 20rb kk
Ikhh kok naik? biasanya 18rb, baru juga diumumin semalam, udah dinaikin ajah. Kan abg beli pake harga lama, ish memanfaatkan situasi x abg ini.
Penjual : (rada kikuk, sambil senyum-senyum gak jelas), yg 3 kg emang udah langka kk

Rada gak paham juga sih sama jurus ngelesnya si penjual. Hmmn, ternyata firasat ku pun kejadian. Nyebrang dari posisi toko, mampir beli nasih gurih untuk 3 porsi orang di rumah. Biasanya sih 3 porsinya cuma 21rb, tapi ternyata si ibu juga sudah menaikan harganya, yah gak beda jauh dengan si abang empunya toko tadi. 3 porsi nasih gurih tadi sekarang jd 24rb, naik serebu/porsi.

Sampai di rumah, makan masih dengan semangat lama (lahap) meski harga BBM baru : D. hehehee.. Sambil makan, buka gadget lagi, pembahasan tetep masih BBM. Beberapa akun penjual yang ada di friendlist akun ku, update status, bahwasanya mereka juga sudah melist ulang harga jualannya :). Penjual brownis langganan ku juga begitu, akan ada kenaikan dalam waktu dekat katanya.

Cuma senyum-senyum saja membaca kepanikan yang melanda sekitar pasca naiknya BBM ini. Yang paling menghibur itu kicauan seorang teman yang bilang "heboh amat sih, naik 2rebo doang. Kalau rokok yang naik ajah kagak protes lu pada, tetep juga pan dibeli, diisep". Ada lagi yang bilang " Kok bingung sih naik 2rbu, beli mobil bisa sampe garasinya 2 lantai, hp baru terus, online lancar terus, perkara 2 ribu ajah kebakaran jenggot".

Yah, memang akan ada reaksi dari aksi yang diberikan. Saya tidak akan menyalahkan Pak Jokowi, Karena siapapun Presidennya, BBM atau TDL tidak pernah turun. Namun satu hal yang saya sangat harapkan dari Pemerintahan Pak JOKOWI, Bekerja lah dengan amanah untuk kali ini. Naiknya BBM ini, pastinya akan berdampak sekali di awal kenaikannya, dan banyak rakyat di kalangan bawah berjuang untuk bisa beradaptasi PAk.

Saya pribadi menerima ikhlas kenaikan ini, dengan satu janji bapak, bahwa pengalihan subsidi ini harus ya pak, harus sampai kepada rakyat yang berhak. Tolong dipantau anak buahnya pak. Jangan biarkan oknum mencurangi rakyat kecil lebih jauh lagi.

Segera lah bangun infrastruktur migas kita, segeralah bangun infrastruktur daerah  timur Indonesia, karena saudara-saudara yang disanalah yang paling merasakan dampak kenaikan ini.

Bekerjalah dengan Hati Bapak/Ibu di Kabinet Kerja
Harapan Kami Tertumpu Pada Kalian
Selamat Siang Indonesia

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun