Mohon tunggu...
Neisya Aurelia P Z
Neisya Aurelia P Z Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya dengan hobi membaca nya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Antara Harapan dan Keputusasaan

13 Oktober 2024   21:45 Diperbarui: 14 Oktober 2024   00:40 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena bunuh diri di berbagai kalangan khususnya mahasiswa menjadi perhatian publik. Banyak sekali kasus yang dilaporkan setiap tahunnya. Bahkan akhir-akhir ini, terdapat kasus mahasiswa yang bunuh diri karena diduga terlilit hutang akibat bermain judi online. 

Mereka yang mengalami kesulitan dalam hidup terlebih jika berkaitan dengan biaya pendidikan dan kebutuhan sehari-hari, lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya dibanding untuk berjuang. Bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu sering kali menyelesaikannya dengan pinjaman online atau bahkan yang lebih parah bermain judi online. Tetapi justru dengan melalukan hal hal tersebut malah membuat mereka terjebak dalam hutang.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab mahasiswa melakukan pinjaman online diantaranya yaitu :

  • Tekanan Finansial, beberapa mahasiswa yang mengalami tekanan finansial seperti biaya pendidikan, uang buku, dan kebutuhan sehari-hari memilih untuk meminjam uang secara online bahkan dengan bunga yang tinggi dapat menyebabkan stres.
  • Kurangnya Edukasi Keuangan, banyak mahasiswa yang tidak mendapat pendidikan yang memadai tentang manajemen keuangan, sehingga mereka tidak tahu cara mengelola keuangan dengan baik. Ketidakpahaman ini dapat menyebabkan keputusan keuangan yang buruk seperti mengambil pinjaman dengan bunga yang tinggi.
  • Stigma Sosial, mahasiswa sering kali merasa malu saat membicarakan keadaan keuangan mereka dengan teman bahkan keluarga yang dapat mengakibatkan mahasiswa memutuskan untuk berhutang. Stigma seputar hutang ini dapat menyebabkan mereka merasa terisolasi dan tidak memiliki dukungan.
  • Kesehatan Mental, stress yang berkepanjangan akibat masalah keuangan dapat berujung pada masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan. Ketika mahasiswa tidak bisa mengatasi hal ini, mereka akan merasa putus asa terlebih jika tidak ada dukungan dari orang orang terdekat.

Kasus bunuh diri yang melibatkan mahasiswa menunjukkan betapa seriusnya masalah ini. Dalam situasi dimana mahasiswa merasa tidak memiliki jalan keluar dari kesulitan finansial, mereka bisa mengambil keputusan ekstrem. Bunuh diri bukan hanya merupakan tragedi pribadi, namun juga cerminan dari kegagalan sistemik dalam mendukung mahasiswa yang terjebak dalam hutang.

Kasus ini adalah pengingat penting tentang perlunya perhatian lebih terhadap kesehatan mental dan kesejahteraan finansial terutama pada mahasiswa.

 Dengan menyediakan dukungan yang tepat dan sumber daya yang memadai, kita dapat membantu mencegah tragedi serupa di masa yang akan datang. Kesadaran, pendidikan dan dukungan emosional adalah kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung khususnya bagi mahasiswa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun