Mohon tunggu...
Neina Qonita
Neina Qonita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magister Psikologi Sains Universitas Padjadjaran

Seneng makan, jalan-jalan, ngomongin Psikologi dan sharing tentang PCOS

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Wanita dengan PCOS Cenderung Merasa "Mager" dalam Berolahraga dan Bagaimana Mengatasinya?

2 November 2023   11:23 Diperbarui: 9 November 2023   12:05 372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Walk, Couple Image by Josep Monter Martinez from Pixabay

Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau Sindrom Ovarium Polikistik adalah kelainan hormonal, endokrin dan metabolisme pada wanita usia reproduksi yang ditandai dengan gejala seperti hirsutism atau kelebihan pertumbuhan rambut di tubuh dan/atau area wajah, gangguan menstruasi dan infertilitas. 

PCOS memengaruhi hampir 20% wanita usia reproduktif secara global. Hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab PCOS. Namun, studi yang dilakukan Joham dkk. (2022) menyebutkan bahwa penyebab PCOS begitu kompleks, termasuk kerentanan genetik dan epigenetik, disfungsi hipotalamus dan ovarium, paparan androgen berlebih, resistensi insulin, dan mekanisme yang berkaitan dengan kelebihan timbunan lemak dalam tubuh.

Mengatur pola hidup yang sehat menjadi salah satu anjuran awal yang diberikan oleh dokter bagi pasien PCOS. Meskipun relatif mudah, menjaga pola hidup yang sehat tidak selalu berjalan sesuai dengan apa yang direncanakan. Kondisi mager atau malas gerak selalu saja dialami oleh mereka yang memiliki PCOS. 

Dalam ilmu Psikologi, kondisi ini sering dikaitkan dengan Sedentary Behavior. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan gaya hidup yang melibatkan aktivitas fisik yang sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali. 

Perilaku ini mencakup berbagai aktivitas yang melibatkan duduk atau berbaring dalam posisi yang tidak menghabiskan banyak energi. Menurut Tay dkk (2020) kondisi kurang bergerak atau sedentary behavior sangat lazim di kalangan wanita dengan PCOS. 

Menurut penelitiannya, kondisi wanita dengan PCOS cenderung dapat memengaruhi tingkat aktivitas fisik mereka. Khususnya bagi wanita dengan PCOS yang mengalami kelebihan berat badan atau obesitas sangat dimungkinkan untuk memiliki perilaku sedentari, seperti duduk lama, kurangnya aktivitas fisik, dan kurangnya olahraga.

Beberapa alasan mengapa wanita dengan PCOS cenderung berperilaku sedentari, diantaranya:

  • Kecemasan, kelelahan bahkan depresi dapat membuat mereka kurang termotivasi untuk berolahraga atau beraktivitas fisik.
  • Kenaikan berat badan berlebih atau obesitas cenderung merasa sulit untuk melakukan aktivitas fisik karena beban tambahan pada tubuh mereka.
  • Nyeri atau ketidaknyamanan pada panggul misalnya sehingga tidak nyaman saat berolahraga.
  • Gangguan menstruasi seperti siklus menstruasi yang tidak teratur dapat membuat beberapa wanita merasa tidak nyaman untuk berolahraga.
  • Pola tidur yang tidak teratur pada wanita dengan PCOS dapat mengurangi energi dan motivasi untuk berolahraga.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Yogyakarta menemukan bahwa gaya hidup kurang gerak merupakan salah satu faktor risiko PCOS pada wanita (Kurniawati dkk., 2023). 

Perilaku ini dapat memperburuk gejala PCOS dan meningkatkan risiko penyakit terkait seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung dan gangguan metabolisme. Aktivitas fisik yang cukup dan mengurangi perilaku sedentari dapat membantu mengelola berat badan, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mengurangi risiko komplikasi yang terkait dengan PCOS. 

Penting bagi wanita dengan PCOS untuk memperhatikan pola aktivitas fisik mereka dan berusaha untuk meningkatkan tingkat aktivitas fisik sehari-hari. Aktivitas fisik yang teratur, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, dapat membantu mengelola berat badan, meningkatkan kesehatan jantung dan mengelola gejala PCOS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun