- Kerusakan pada Properti: Hujan es dapat merusak atap rumah, kaca jendela, kendaraan, dan tanaman. Butiran es yang besar dan keras dapat menghancurkan objek-objek yang terpapar.
- Kerugian Pertanian: Petani sering kali menjadi korban terbesar hujan es, karena butiran es bisa merusak tanaman mereka dalam waktu singkat.
- Kecelakaan Lalu Lintas: Ketika hujan es terjadi di jalan raya, butiran es yang jatuh bisa membuat jalan menjadi licin, meningkatkan risiko kecelakaan kendaraan.
- Ancaman pada Kehidupan: Dalam kasus hujan es yang sangat besar, butiran es bisa mencederai manusia atau hewan yang terpapar, terutama jika mereka tidak memiliki perlindungan yang cukup.
Untuk mengurangi risiko yang ditimbulkan oleh hujan es, beberapa langkah yang bisa diambil antara lain:
- Mencari Tempat Perlindungan: Ketika badai hujan es terjadi, segeralah mencari tempat berlindung, seperti bangunan yang kokoh atau kendaraan yang dapat melindungi dari butiran es.
- Melindungi Kendaraan: Menyimpan kendaraan di dalam garasi atau tempat yang terlindung dapat membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh hujan es.
- Menghindari Perjalanan di Luar Ruangan: Jika ada peringatan hujan es atau badai petir, sebaiknya menunda perjalanan atau tetap berada di dalam ruangan hingga kondisi aman.
Hujan Es di Indonesia
Meski lebih umum terjadi di daerah dengan iklim lebih dingin seperti Amerika Serikat, Eropa, atau Asia Tengah, hujan es juga pernah tercatat terjadi di beberapa daerah tropis, termasuk Indonesia. Meskipun tidak seintensif di negara-negara dengan empat musim, kejadian hujan es di Indonesia tetap menjadi fenomena yang sangat langka dan menarik perhatian.
Kejadian hujan es di Indonesia biasanya terkait dengan adanya fenomena cuaca ekstrem seperti badai tropis atau siklon yang dapat menyebabkan pembentukan awan kumulonimbus besar. Namun, karena suhu udara yang cenderung hangat, hujan es yang terjadi di daerah tropis cenderung lebih kecil dan jarang terjadi dibandingkan di daerah beriklim sedang.