Mohon tunggu...
Neiha Shofiyya
Neiha Shofiyya Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi

Ainina neihayatus shofiyya adalah seorang mahasiswi biologi yang tertarik dengan berbagai isu lingkungan, senang berpetualang dan memotret. Neiha juga mempunyai hobi membaca dan menjadi penulis berbagai buku.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Do You Get Deja Vu?

30 Oktober 2024   18:48 Diperbarui: 31 Oktober 2024   04:55 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Halodoc

Pernahkah kamu merasa bahwa situasi yang sedang kamu alami saat ini sudah pernah terjadi sebelumnya? Padahal, secara logika hal itu tidak mungkin. Fenomena ini dikenal sebagai Deja Vu. Dalam bahasa Prancis, Deja Vu berarti "sudah pernah dilihat".

Apakah Deja Vu adalah lagu yang di populerkan oleh Olivia Rodrigo? Yaa,tidak salah juga. Ingin tahu lagunya?, check this out !!!


Apa Itu Deja Vu?

Deja Vu adalah pengalaman yang sangat umum dialami oleh banyak orang. Ini adalah perasaan kuat bahwa suatu peristiwa atau situasi yang sedang terjadi saat ini sudah pernah dialami sebelumnya, meskipun tidak ada bukti nyata yang mendukungnya. Perasaan ini seringkali disertai dengan rasa familiaritas yang sangat kuat, seolah-olah kita sedang menonton ulang sebuah film.

Penyebab Deja Vu

Sampai saat ini, penyebab pasti dari Deja Vu masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, ada beberapa teori yang mencoba menjelaskan fenomena ini, di antaranya:

  • Gangguan Proses Otak: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa Deja Vu mungkin disebabkan oleh gangguan sementara pada proses pengolahan informasi di otak. Gangguan ini bisa terjadi akibat beberapa faktor, seperti kelelahan, stres, atau kurang tidur.
  • Kesalahan Koneksi Saraf: Teori lain menyebutkan bahwa Deja Vu terjadi karena adanya kesalahan koneksi saraf di otak. Ketika kita mengalami sesuatu yang baru, otak mencoba untuk mencari kesamaan dengan pengalaman sebelumnya. Jika koneksi saraf yang terbentuk tidak sempurna, maka otak bisa salah mengidentifikasi situasi tersebut sebagai sesuatu yang sudah pernah terjadi.
  • Mimpi yang Terlupakan: Ada juga teori yang menyatakan bahwa Deja Vu adalah hasil dari mimpi yang kita lupakan. Saat kita mengalami sesuatu yang mirip dengan mimpi tersebut, otak kita mencoba untuk menghubungkan keduanya, sehingga muncul perasaan familiar.
  • Proses Pembelajaran: Deja Vu bisa dianggap sebagai bagian dari proses pembelajaran otak. Ketika kita mengalami sesuatu yang baru, otak kita akan mencoba untuk memahami dan menyimpan informasi tersebut. Proses ini bisa memicu terjadinya Deja Vu.

Jenis-Jenis Deja Vu

Secara umum, Deja Vu dapat dibagi menjadi dua jenis:

  • Deja Vu patologis: Jenis Deja Vu ini sering dikaitkan dengan kondisi medis tertentu, seperti epilepsi, migrain, atau tumor otak.
  • Deja Vu non-patologis: Jenis Deja Vu ini adalah yang paling umum dialami dan tidak terkait dengan kondisi medis yang serius.

Deja Vu pada umumnya tidak berbahaya dan merupakan fenomena yang normal. Deja Vu adalah fenomena yang menarik dan masih menjadi misteri bagi para ilmuwan. Meskipun penyebab pastinya belum diketahui secara pasti, namun fenomena ini memberikan kita wawasan yang lebih dalam tentang cara kerja otak manusia.

Salam sehat! -n

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun