Ketetapan World Health Organization (WHO) yang mengubah status kejadian infeksi COVID-19 dari Public Health Emergency of International Corn menjadi Pandemi mulai mengoyak ekonomi  global, lalu bagaimana dampak ke perekonomian indonesia?
Mulai dari hancurnya IHSG, fluktuasi harga emas yang signifikan, Â nilai tukar rupiah yang terus dihantam oleh kuatnya US dollar, Mari kita review beberapa pilihan investasi yang dapat menjadi alternatif diversifikasi portofolio kita ditengah ketidakpastian global:
1. Â Reksadana Pasar Uang
Reksadana Pasar Uang menempatkan dananya di instrumen pasar uang. Nah di Reksadana ini didalamnya adalah Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito (Negotiable certificates of Deposit), Surat Berharga Pasar Uang, Surat Pengakuan Hutang, Sertifikat Bank Indonesia, Surat Berharga Komersial (Commercial Paper) yang telah diperingkat oleh perusahaan pemeringkat efek, Obligasi yang jatuh temponya kurang dari 1 (satu) tahun dan instrumen pasar uang lainnya.
Jika Bunga deposito setelah dipotong pajak adalah 3.8% sd 4.6% setahun. Reksadana Pasar Uang mampu memberikan return diatas bunga deposito yaitu sampai dengan 7% per tahun (Referensi: Sucorinvest Money Market Fund periode 1 tahun).
2. P2P Lending
P2P adalah platform yang mempertemukan investor sebagai pemilik modal dan peminjam yang membutuhkan modal. Investasi di P2P Lending mampu memberikan return investasi sebesar 15% flat pertahun. Namun berikut tips dalam berinvestasi pada P2P Lending :
- Tetap persiapkan dana darurat terlebih dahulu yaÂ
- Memilih platform yang terdaftar dan diawasi oleh OJK
- Cari tau latar belakang dari profil platform tersebut ya.., misalnya saja bagaimana mitigasi risiko dari platform tersebut
Salah satu platform yang recommended adalah amartha, dengan segmen yang jelas yaitu ibu-ibu di pedesaan, mitigasi risiko dengan tanggung renteng dan asuransi kredit dari jamkrindo, serta profil peminjam yang transparan disertai juga skor peminjamnya.Â