BBM Langka Pedagang Eceran Laris Manis
Akhirnya drama BBM langka sampai juga di Propinsu Sulawesi Tengah, hampir seluruh kabupaten kota mengalami kelangkaan BBM bahkan di kota Palu sendiri BBM langka.
Kejadian menarik saat kebetulan lewat di ibukota Kabupaten, setelah cek di dua Pom bensin ternyata Bensin Habis dan menariknya di sekitaran POM bensin menjamur pedagang Bensin eceran dadakan. iseng singah dan bembeli ternyata harga per Botol 1lt Rp10.000,- saya coba tawar ternyata "semua penjual sepakat menjual dengan harga segitu sehingga tidak ada persaingan Harga"Â kata penjual. jika di hitung ke untungan yang mereka dapat lumayan lho..bensin seharga Rp.6500/lt di jual Rp.10.000/Btl (yang mungkin ngak cukup 1lt), artinya 3500 di kalikan banyak Liter/hari...hasilnya lumayan buat anak sekolah..hehehe
pertanyaannya dimana para pengecer ini mendapatkan Bensin, Dimana Pertamina sebagai "Pengecer" Resmi, dimana Pihak kepolisian dan dimana Pemerintah yang berwenang. sebagai orang Awam mungkin tidak akan ambil pusing dengan kejadian ini buktinya banyak pengendara motor yang lewat, trus muter di Pom bensin, singah dan baca tulisan Bensin Habis dan kemudian singah di Pedagang eceran yang berada di pintu masuk pertamina. tanpa protes membeli bensin eceran seharga Rp.10.000 (walaupun dengan terpaksa dari pada dorong motor).
Intinya "Mungkin" di sini (Opini Pribadi nih) adalah ketersediaan barang tersebut, pada dasarnya Masyarakat yang butuh tidak akan ambil pusing dengan Harga barang tersebut selama ketersediaan terpenuhi, mungkin awalnya akan berat namun saya tau Masyarakat sudah pintar me management keuangan mereka, mereka akan mulai menghemat dan mungkin akan mencari alternatif lain pengganti. namun peran serta pemerintah di perlukan dalam hal ini, ketesediaan BBM penting, Angkutan Umum penting.
Kiranya Pemerintah yang baru tidak lagi, atau minimal mengurangi Beban Subsidi yang "Katanya" sangat membebani APBN, alihkan ke sektor Pendidikan, Kesehatan, Pertanian dan sektor penunjang kesejahteraan lainnya. Stop Manjakan Masyarat dengan Subsidi Yang tidak tepat sasaran...
Salam Indonesia Hebat...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H