Mohon tunggu...
Nehemia Putu
Nehemia Putu Mohon Tunggu... -

-Life IS Simple||Jalani dan nikmati suka dukanya-

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tentang Jokowi dan Tokoh KMP

15 Oktober 2014   01:50 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:00 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Berita anget hari ini yaitu pertemuan Jokowi dan Aburizal Bakrie atau Ical, mungkin ini pertemuan pertama kedua tokoh yang saling berseberangan ini semenjak pilpres kemarin. Menarik untuk di simak bagimana Jokowi sebagai seorang Presiden Terpilih bersedia untuk bertemu dengan salah satu tokoh pentolah dan kualisi Merah Putih ini, Tokoh yang bisa dikatakan sakit hati dan mungkin belum bisa menerima kekalahan pada pilpres, terbukti dengan getol berusaha untuk menunjukkan kekuasaan partainya di ajang Palemenen baik DPR maupun MPR.

Penasaran apakah saat pertemuan tersebut bung Ical ini mengucapkan Selamat pada Jokowi, karena setahu penulis belum pernah sekalipun Ical memberikan selamat kepada Presiden terpilih Jokowi lewat statment maupun lewat wawancara dengan Media.

Kembali ke pertemuan kedua tokoh ini, Jokowi secara langsung bertanya kepada Ical tentang posisi Golkar di pemerintahan, dan dengan lantang pula Ical mengungkapkan bahwa mereka tidak akan bergabung dalam koalisi pemerintah dan memilih tetap berada sebagai Oposisi. Masyarakat dapat menilai apakah keputusan Ical ini apakah mewaliki kepentingan Partai, Ego pribadi atau mewakili kepentingan Rakyat yang memilih partai ini?. bukankah akan lebih baik dan indah apabila Partai Golkar ini mau ikut serta membangun Indonesia bersama-sama?  apakah dengan menjadi oposisi bisa ikut serta membangun Bangsa?

Biarlah Rakyat menilai keputusan Ical ini, semoga ini bukan karena dendam, bukan Ego pribadi, bukan hanya kepentingan golongan dengan mengorbankan rakya yang memilih mereka. Dulu Golkar pernah mejadi partai rakyat yang besar, partai masyarakat desa. Masyarakat tidak membutuhkan tukang "kontrol" atau penyeimbang, Masyarakat butuh pemeritahan yang bersama-sama membangun, menghasilkan kebijakan pro rakyat, bersama-sama berjuang demi rakyat, bukankah untuk itu mereka di pilih.

Akan lebih indah jika semua ikut bersama-sama membangun Bangsa, menuju Indonesia Hebat.

Salam Damai untuk indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun