Apa sih sebenarnya self-improvement dalam Islam? Bagaimana cara kita, sebagai generasi Muslim millennial, bisa terus meningkatkan diri tanpa kehilangan arah dan tetap berpegang teguh pada ajaran Islam?
Poin 1: Self-Improvement Menurut Islam
Islam mengajarkan kita untuk senantiasa memperbaiki diri, baik dari segi ibadah maupun akhlak. Allah SWT Berfirman yang artinya:
"Sesungguhnya yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara kalian." (QS. Al-Hujurat: 13)
Ini adalah dasar dari self-improvement dalam Islam. Tujuannya adalah untuk menjadi pribadi yang bertakwa, yang selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Poin 2: Upgrade Skill, Tapi Jangan Lupa Ibadah
Sebagai anak muda, tentu kita bersemangat dalam mengembangkan keterampilan atau mengembangkan karier. Misalnya, kita belajar banyak hal baru seperti digital marketing, coding, desain grafis, dan lainnya. Itu semua sangat baik, tapi yang perlu kita ingat adalah jangan sampai kesibukan duniawi ini menggeser prioritas utama kita, yaitu ibadah kepada Allah SWT.
Kunci self-improvement dalam Islam adalah menyeimbangkan antara usaha dunia dan akhirat. Rasulullah SAW bersabda:
"Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok." (HR. Ibn Hibban)
"Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok." (HR. Ibn Hibban)
Poin 3: Evaluasi Diri (Muroqobah) Sebagai Proses Self-Improvement
Self-improvement yang benar dalam Islam memerlukan introspeksi atau evaluasi diri, yang dalam Islam dikenal dengan muroqobah. Setiap harinya, kita perlu mengevaluasi amalan kita. Apakah hari ini kita sudah lebih baik daripada kemarin? Sudahkah kita lebih dekat kepada Allah SWT? Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang hari ini lebih baik dari kemarin, maka dia adalah orang yang beruntung." (HR. Tirmidzi)