Mohon tunggu...
Fatih Habibie
Fatih Habibie Mohon Tunggu... -

http://negeriparapembohong.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kemiskinan

21 Mei 2015   13:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:45 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika ditelaah sedikit saja, maka kita akan temukan bahwa induk dari berbagai macam permasalahan sosial di tanah air (maupun di seluruh dunia) adalah kemiskinan. Pendapat ini sama sekali tidak dalam rangka menyalahkan -maaf- orang miskin, namun mencoba menguraikan logika sebab-akibat yang terkait dengannya. Sebut saja kriminalitas (pencurian, begal dsj), prostitusi, narkoba, hingga mental pengemis. Jika ditelusuri, asalnya selalu menandakan bahwa kemiskinan-lah yang memiliki porsi terbesar atas keberadaannya. Jelas ada perkecualian di sana-sini, namun tanpa pendahuluan dari kemiskinan, semua itu takkan terjadi. Adapun penyebab utama kemiskinan, adalah ketiadaan lapangan kerja yang memadai. Itulah mengapa, di posting terdahulu saya sebutkan bahwa indikasi penting keberhasilan pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup rakyat adalah pertumbuhan lapangan kerja yang signifikan. Dengan bekerja, manusia memenuhi kebutuhan dasarnya akan eksistensi. Dengan bekerja, ia pun berkontribusi atas roda kemasyarakatan, baik secara sosial maupun finansial. Maka sebenarnya bisa disimpulkan, bahwa kemiskinan bukan untuk disalah-salahkan. Apalagi oleh penguasa. Mengapa? Karena penguasa lah yang bertanggung jawab untuk menghapus kemiskinan. Penguasa lah yang punya peran besar dalam meniadakan atau menyuburkan kriminalitas, prostitusi, dsj. Semua butuh proses, itu jelas. Namun proses bukan berarti tidak bisa dinilai. Sangat bisa, dan sangat perlu dimonitor. Salah satu alternatif untuk mengakhiri tulisan ini adalah aspek pendidikan, namun untuk saat ini saya memilih yang lain. Di wall saya ada status yang berisi tentang sebuah studi mengenai robot dan lapangan kerja di Jerman. Saya tuliskan di catatan kaki “subsidi pengangguran seumur hidup”. Apakah yang semacam ini diberikan karena Jerman merasa sebagai negara kaya dan banyak duit? Tidak. Subsidi pengangguran adalah cara efektif untuk menahan angka kriminalitas. Bukan mengancam rakyat dengan berbagai hukuman “sesuka gue” versi penguasa, tapi menghilangkan alasan mereka untuk bertindak jahat. Di sisi lain, ini juga merupakan ungkapan “maaf” atas kegagalan pemerintah menyediakan lapangan kerja. Prakteknya, penerima subsidi ini akan terus dimonitor terkait penggunaannya, dan disodori berbagai lowongan kerja untuk diambil. Saya tidak berharap subsidi macam ini diterapkan di tanah air. Tidak. Minimal, belum waktunya. Apalagi melihat pola pikir penguasa saat ini, yang memandang segala macam subsidi pada rakyat sebagai beban. Namun setidaknya, kita berharap mereka tidak menimpakan kegagalan mereka kepada rakyat. Ya, kemiskinan adalah kegagalan pemerintah. ~ dengan rakyat miskin sebagai korbannya… https://negeriparapembohong.wordpress.com/2015/05/19/kemiskinan/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun