Mohon tunggu...
Negara KITA
Negara KITA Mohon Tunggu... Penulis - Keterangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bio

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Jusuf Kalla Dikhianati "Orang Dekat"

4 April 2019   15:37 Diperbarui: 4 April 2019   16:17 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Wapres Jusuf Kalla (JK) telah memberikan dukungan penuh kepada Capres 01 Joko Widodo. JK juga turut ambil andil dalam memenangkan Jokowi lewat perannya sebagai Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf. Bahkan beliau telah mengerahkan tim pemenangannya di Pilpres 2014 lalu yakni Jenggala Center untuk memenangkan Capres Petahana tersebut di Pilpres 2019. Bentuk dukungan JK terhadap Jokowi tunjukkan bahwa pasangan Jokowi-Ma'ruf adalah paslon yang tepat untuk memimpin bangsa Indonesia nanti.

Tentunya JK memiliki harapan besar agar keluarganya memiliki pilihan yang sama dengannya. Akan tetapi, ternyata ada yang berkhianat membelot mendukung Paslon oposisi. Yakni keponakannya sendiri yang juga politisi Golkar Erwin Aksa. Menurut politikus senior Partai Golkar Fadel Muhammad, sikap Erwin Aksa mendukung Prabowo-Sandi akan berdampak terhadap pamannya, Jusuf Kalla. Sikap Erwin Aksa dapat menyinggung JK. Padahal sepengetahuan JK, ayah dari Erwin, yakni Aksa Mahmud merupakan pendukung Paslon 01. Kemungkinan besar, ia pun berasumsi Erwin Aksa sebagai anak dari Aksa Mahmud juga akan berikan dukungannya. Keputusan Erwin mengagetkan sang Paman. Beliau mengaku bahwa Erwin tidak meminta izin terlebih dahulu perihal pilihannya tersebut. Tapi dia menghargai pilihan sang keponakan.

Kecewa? Tentu saja terlihat dari mimik seorang JK. Terlebih lagi, Erwin mengumumkan pilihannya ke ranah publik hingga mampu mempengaruhi suara massa. Logikanya, apabila Erwin memiliki perbedaan pilihan, untuk apa ia sampaikan ke ranah publik? Apakah ini pertanda ia ingin menggalang massa untuk mendukung Prabowo-Sandi? Pertanyaan tersebut terjawab lewat pemberitaan baru-baru ini. Yakni acara deklarasi Erwin Aksa bersama sekitar 1500 warga Bugis-Makassar yang menyatakan dukungan pada Prabowo-Sandi. Kelompok ini menamakan diri sebagai kelompok BMR-02 yang diketuai oleh Sri Asri Wulandari yang juga Ketua BPW Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Jawa Barat, sekretaris Jumrana Salikki, dan sebagai Penasihatnya adalah Erwin Aksa. Acara dukungan itu turut dihadiri oleh Sandiaga Uno yang mengatakan bahwa dukungan oleh Erwin Aksa guna mengamankan perusahaan pengusaha dari Makassar tersebut.

Deklarasi tersebut mengingatkan saya akan ucapan JK dulu. Bahwasannya pengkhianatan terbesar itu dari orang-orang terdekat. Secara lembaga, KKSS Jawa Barat tentu saja memiliki tempat yang spesial di lubuk hati seorang JK sebagai sesama orang Bugis-Makassar perantauan. Sri Asri Wulandari sebagai Ketua BPW KKSS Jawa Barat tentu paham betul sikapnya dapat mencederai kepercayaan Jusuf Kalla. Ia tetentu saja paham, bahwa deklarasi itu dapat mempengaruhi suara keturunan Bugis-Makassar, khususnya di Jawa Barat.

Akan tetapi, agaknya pengkhianatan terbesar justru datang dari Erwin Aksa sendiri. Erwin yang katanya ingin mendukung Paslon 02 karena Cawapres Sandiaga adalah sahabatnya tentu harus berhati-hati. Karena ikatan keluarga tak kan lepas seumur hidup, tapi persahabatan juga dapat putus lewat penghianatan. Ingat, pengkhianatan terbesar datang dari orang-orang terdekat.

Sumber:
1. Tempo[Fadel Muhammad: Sikap Erwin Aksa Akan Berdampak ke Jusuf Kalla]
2. Republika [Sandi Terima Dukungan Saudagar Bugis-Makassar Rantau]
3. Tribunnews Makassar [Sandiaga Hadiri Deklarasi Perantau Bugis-Makassar di Jakarta]
4. Merdeka [JK Sebut Erwin Aksa Tak Minta Izin, Cuma Beritahu Dukung Prabowo-Sandi]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun