Perjuangan para pahlawan kita dulu adalah untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Cita-cita agar generasi selanjutnya mampu mengecap kemakmuran dan kesejahteraan bangsa. Tak pernah mengenal kata lelah, mereka terus berjuang hingga darah penghabisan. Optimisme akan adanya negara berdaulat yang terus mereka pegang teguh walau nyawa sebagai taruhan.
Sebagai generasi penerus cita-cita bangsa. Kita wajib menjaga keutuhan negara kita. Akan tetapi, masih ada saja yang memilih hidup dalam pesimisme dan ketakutan.
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menyampaikan pidato yang kontroversial saat Konferensi Nasional Gerindra di Sentul, Jawa Barat. Menurut Prabowo, Indonesia bisa punah apabila dirinya dan Sandiaga Uno kalah dalam Pemilihan Presiden 2019.Â
Dia bahkan mengatakan kondisi Indonesia sama saja dengan Rwanda, Afghanistan, Ethiopia, Chad, dan Burkina Faso. Negara-negara yang jauh berada di bawah taraf kesejahteraan.
Pantaskah salah satu capres berucap seperti ini? Bangsa kita membutuhkan dorongan semangat hidup dan optimisme dari para pemimpinnya. Bukan pemimpin yang menakut-nakuti rakyat sehingga memunculkan ketakutan dan pesimisme. Anda bayangkan saja, seorang motivator tidak pernah menakut-nakuti pendengarnya.Â
Mereka selalu memberikan sudut pandang positif dan optimisme. Apa gunanya menebar ketakutan negeri ini akan bubar sekian tahun lagi, atau bangsa ini akan punah dan nama Indonesia hanya akan ada di dalam buku-buku sejarah?
Negeri ini adalah warisan para pahlawan. Pahlawan yang optimis merebut kemerdekaan. Sekarang tugas kita adalah menjaganya dan terus melakukan pembangunan. Ia yang menebar ketakutan. Apakah anda melupakan cita-cita para pejuang?
Sumber
1. Merdeka (Prabowo kalah negara punah)
2. Tempo (Memangnya hewan purba punah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H