Akibat dari potensi kerugian yang besar serta tidak jadinya jemaah umroh berangkat ke tanah suci, maka pemerintah kini tengah berupaya melakukan negosiasi kepada pemerintah Arab Saudi. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan pemerintah akan meyakinkan pihak Arab Saudi soal pelarangan masuk jemaah umroh asal Indonesia. Pasalnya Indonesia sampai saat ini dinyatakan bersih dari virus COVID-19.
Meskipun begitu, Pemerintah RI tetap menghormati keputusan Arab Saudi terkait izin visa untuk umroh.
Sumber : Kompas [Umroh Ditangguhkan, Indonesia Akan Nego ke Saudi]
Kita telah melihat peningkatan kasus penyebaran virus corona di Korsel yang disebabkan oleh jemaat gereja yang awalnya tercatat negatif virus corona. Akan tetapi, ternyata ia terjangkiti virus corona jenis baru yang tidak terdeteksi sebelumnya.
Oleh karena itu, langkah hati-hati Arab Saudi mencegah virus corona masuk ke negaranya dengan melarang umroh sementara sudah tepat dan seharusnya tidak perlu dipertanyakan lagi oleh pemerintah. Terlebih lagi negara-negara yang berada di Timur-Tengah telah disusupi virus corona. Seperti Iran, Bahrain, UEA, dan Oman. Justru apabila Saudi membuka pintu umroh bagi RI, maka terbuka pula peluang virus corona masuk ke RI.
Sumber : Detik [Virus Corona Mengancam Timur-Tengah]
Hal yang semestinya menjadi fokus pemerintah adalah kemungkinan adanya gejolak yang timbul di dalam negeri akibat pelarangan sementara umroh. Yakni konflik yang bisa terjadi antara biro travel dengan peserta umroh. Sejauh ini penanganan yang dilakukan baru sebatas imbauan pemerintah melalui Kemenag yang ada di daerah agar biro travel dan jemaah dapat membuat kesepakatan bersama.
Sumber : Ayobandung [Saudi Tutup Umroh, Kemenag Jabar Imbau Biro dan Jemaah Cari Kesepakatan]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H