Mohon tunggu...
Negara Kertagama
Negara Kertagama Mohon Tunggu... -

Tukang Mebel

Selanjutnya

Tutup

Politik

Deklarasi KOALISI ? KURANG PD? GALAU?..

15 Juli 2014   02:38 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:19 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sore hari ini Juli 14 ,2014 dilakukan deklarasi koalisi permanen dengan komandan koalisi bapak Prabowo. Koalisi di lakukan penanda tanganan oleh para ketua dpp partai pendukung. Saat tanda tangan semua partai pendukung minus Partai Demokrat,  jadi tanda tangan koalisi ini sudah jelas "Kurang PD".

Selain kurang PD disini sepertinya juga mendeklarasikan kekurang PD dalam arti kurang "Percaya Diri" Kenapa dikatakan kurang percaya diri, untuk apa lagi koalisi ini dideklarasikan lagi. Apakah sudah ada yang bersiap siap melarikan diri dari koalisi sampai sang komandan perlu membuat deklarasi ini? Urgensi apa sehingga perlu dilakukan deklarasi ini, sudah mulai meragukan anggota koalisi?

Sebenarnya tanpa deklarasi permanen kita semua tahu bahwa pemenang akan didekati oleh partai lain, jadi kalau sampai dideklarasikan hari ini 5 hari setelah pencoblosan dan 8 hari lagi pengumuman apa pentingnya deklarasi ini? Setelah pengumuman toh semuanya akan berubah.

Kita sebagai penonton pertunjukan ini tentunya berusaha menyambung nyambung jalan cerita yang kita tonton. Jika menyambung jalan cerita dimana kedua pasangan capres dipanggil ke Cikeas tentunya kita mendapat sedikit benang merah. Dari ditunjukkannya ruang kontrol kepada dua capres yang bisa menghubungi semua pimpinan Tni dan Polri sampai level kota kabupaten, kedua capres tentunya tahu maksud ditunjukkannya ruang itu. Dari rc Cikeas sudahlah diketahui pemenang pilpres ini.  Semua Tps pasti ada anggota tni atau polisi, karena calon hanya dua tentu bagi tni dan polri tidak butuh waktu lama untuk melaporkannya.

Dengan ketidak hadiran PD yang sebelumnya menyatakan mendukung dan sekarang tidak mau mendukung koalisi secara permanen. Jadi bolehkah kita menarik kesimpulan dari Cikeas Control Room itu? Kalau kita memang menunggu tanggal 22 Juli, tetapi sepertinya ada yang galau luar biasa jadi perlu mendeklarasikan kegalauannya, setuju?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun