Mohon tunggu...
Nefina Kai
Nefina Kai Mohon Tunggu... Lainnya - Master Manajemen

Gadis penyuka vanila dan coklat

Selanjutnya

Tutup

Money

Apakah GoJek Menggunakan Blue Ocean Strategy yang Sukses?

16 Februari 2021   14:58 Diperbarui: 31 Januari 2022   20:22 2543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Gojek memulai perjalanannya bisnis trasnportasi sejak tahun 2010 dengan pelayanan pemesanan menggunakan call center.

Tahun 2015 gojek meluncurkan 3 aplikasi yakni GoRide, GoSend dan GoMart.

Semenjak itu GoJek melebarkan sayapnya menjadi platfon transportasi online terbaik si seluruh Asia Tenggara dengan jutaan penggunanya.

Lewat aplikasi Gojek, kamu bisa mengakses lebih dari 20 layanan mulai dari transportasi, pesan antar makanan, belanja, kirim-kirim barang, pembayaran, pijat, sampai bersih-bersih rumah dan kendaraan. Karena Gojek adalah aplikasi dengan ragam solusi untuk setiap situasi.

Pertanyaan apakah strategi yang digunakan GoJek dalam memasarkan produknya?

Blue Ocean Strategy adalah strategi yang menantang perusahaan untuk keluar dari Red Ocean Strategy berdarah dengan cara menciptakan ruang pasar baru yang belum ada pesaingnya, sehingga kata kompetisi pun menjadi tidak lagi relevan. Strategi samudra biru berfokus pada menumbuhkan permintaan dan menjauh dari kompetisi dengan menciptakan suatu nilai dan keunikankan sendiri, namun juga merupakan pangsa pasar menguntungkan.

Stategy inilah yang digunakan oleh Nadiem Makarim sang pendiri GoJek Indonesia dengan membuka pangsa pasar baru dan belum ada pesaingnya. Bagi mereka pengguna strategy samudera biru adalah orang-orang yang memiliki keberanian yang tinggi dan tidaktakut akan resiko. Karena jika gagal maka kerugian yang akan diperoleh namun jika berhasil maka keberhasilan yang luar biasa, ia akan diingat, brandnya akan tertanam di benak konsumennya. Seperti pepsodent, apapun merk odol disebut dengan pepsondet.

Namun dengan kemajuan teknologi aplikasi-aplikasi serupa bermunculan seperti GoGrab, InDriver, MAXIM dll. Berdasarkan survey dilapangan bahwasannya banyak yang beralih ke Maxim karena harganya lebih terjangkau. Apakah benar atau tidak maka anda lah yang tahu, aplikasi apakah yang biasa anda gunakan dan hari ini anda menggunakan aplikasi yang mana?

Sejatinya sebuah pasar adalah ladang persaingan, jika ingin bertahan maka harus lebih unggul dari produk lainnya. Baik dari segi layanan maupun harga.

-nf kai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun