Mohon tunggu...
Nefertiti Nursaudah J
Nefertiti Nursaudah J Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan jurusan kimia di Universitas Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Financial

Ojol Mencuat, Geliat Ekonomi Meningkat

11 November 2024   12:29 Diperbarui: 11 November 2024   12:40 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan kehadiran ojek "online" dapat membantu menurunkan angka pengangguran di beberapa daerah. Di tengah pertumbuhan ekonomi domestik yang melambat, ekonomi berbasis digital memberikan kontribusi bagi penurunan jumlah pengangguran. Ekonomi berbasis IT ini juga dapat memicu timbulnya industri dan kegiatan ekonomi lainnya.

Kehadiran aplikasi ojek online dipandang mampu memberikan peluang kerja bagi masyarakat. Hasil survei Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) pada 2019 menyatakan bahwa kehadiran perusahaan aplikasi layanan on-demand Gojek secara efektif mengurangi pengangguran. Faktor yang memotivasi masyarakat untuk bergabung menjadi driver ojol adalah fleksibilitas dalam mengatur waktu untuk bekerja. Selain itu, penghasilannya pun diduga mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.

 Kini ojek online menjadi pilihan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. Banyak yang menjadikan ojek online menjadi pekerjaan utama mereka. Bukan tanpa alasan, nominal penghasilan driver ojol yang fantastis membuat masyarakat tertarik untuk bekerja sebagai driver ojol. Ojek dari geng hijau itu mengaku bahwa penghasilannya rata-rata diatas angka Rp 10 juta per bulannya. Tentu nominal yang cukup fantastis untuk penghasilan per bulan di Indonesia.

Adanya ojek online juga berimbas pada mitra UMKM. Ekosistem ojek online disebut dapat membantu percepatan proses pemulihan pada mitranya. Setelah UMKM bergabung dengan mitra aplikasi ojek online, 56% mitra UMKM mengalami peningkatan volume transaksi sebesar lebih dari 10%. Hal ini menandakan bahwa mitra yang berada dalam ekosistem digital turut merasakan peningkatan pendapatan.

Perekonomian di Indonesia mengalami peningkatan karena munculnya aplikasi ojek online. Berdasarkan riset terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Demografi FEB Universitas Indonesia, aplikasi ojek online telah menyumbangkan Rp 8,2 triliun per tahun terhadap perekonomian Indonesia melalui penghasilan mitra pengemudi. Adapun sebesar Rp 1,7 triliun per tahun disumbang melalui penghasilan mitra UMKM. Kini aplikasi ojek online telah berhasil berkontribusi dalam membangun perekonomian Indonesia lebih maju.

Aplikasi ojek online sangat dibutuhkan oleh masyarakat di masa kini. Karena aplikasi ojek online mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat. Aplikasi ojek online juga menjadi solusi untuk mengurangi tingginya angka pengangguran. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa aplikasi ojek online memiliki dampak positif bagi kehidupan masyarakat di Indonesia. Pemerintah diharapkan dapat mendukung layanan aplikasi ini agar tetap memajukan perekonomian Indonesia dan dapat meningkatkan kenyamanan masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun