Mohon tunggu...
Neeza GazaLi
Neeza GazaLi Mohon Tunggu... Lainnya - Creative Thinker

Ma Da Ma Da Ne

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

SYAHADAH HATI

16 Maret 2024   15:03 Diperbarui: 22 Maret 2024   14:58 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Syahadah hanya dengan hati yang dilimpahi Nur Ilahi oleh Allah SWT. Nur Ilahi mengikis "ghaflah" duniawi yang semakin tebal menggenangi hati. Hati dibimbing "bashirah" dalam menjalani semesta hidayah sepanjang masa.

Semesta, makhluk dan seluruh dalam alam mayapada hakikatnya gelap gulita, hanya terang majazi yang metafora dan tidak sebenarnya. Sekedar tamsil allegori dan simbolistik dipenuhi "ghurur" semata. Hati bersih "hudhur" berseri pada Hadhirat-Nya penunjuk kepada cahaya.

Hamba dengan mata hati, melihat dunia nihil tak berharga, tidak punya kekuatan memberi "bekas," efek dan pengaruh apapun. Api tak membakar, air tak membasuh, es tak mendinginkan, hanya dengan Iradah Allah SWT segala sebab melanjutkan konsekuensinya.

Konsekuensi berserta kausalitasnya, awan gemawan yang menghias dan membekasi dunia. Materialis-empiris, terdindingi oleh ornamen yang tidak otentik, terbekas fatamorgana. Spiritualis-esoteris, menyaksikan kewujudan Allah SWT dalam kenafian maujud alam yang tidak nyata.

Syahadah hati menerangi mata hati dengan "nur syahadah." Menyingkap kedekatan Allah SWT dengan "ainul yaqin" yang senantiasa "ma-iyah" dan "ihathah." Menyaksikan Allah SWT dalam segala hal-ihwal dengan rasa "dzauqiah" hati yang "laa sautin wa laa harfun" dengan ma'rifah. Insya Allah. Aamiin

Wallahu'alam 

#NGz

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun