Mohon tunggu...
Neeza GazaLi
Neeza GazaLi Mohon Tunggu... Lainnya - Creative Thinker

Ma Da Ma Da Ne

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Anomali Paradoks

16 Maret 2024   10:12 Diperbarui: 16 Maret 2024   10:20 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 https://www.instagram.com/neezagazali

Mengusir seraya mengundang adalah di antara banyak paradoks yang kerap terjadi tanpa disadari.  

Paradoks hadir ketika pengetahuan terbatas membatasi pengetahuan tak terbatas; keterbatasan cara pandang yang membatasi hasil pandang, serta menganggap perkara majazi sebagai hakiki. 

Paradoks bukan dilema yang harus dihindari, tapi bentuk energi media kontemplasi; Menunjukkan proses sedang berproses, perjalanan sudah dijalan serta pendakian telah pada dakian. 

Hujjatul Islam Imam Al Ghazali, menggambarkan anomali paradoks melalui kisah berikut, 

"Seorang murid bertanya kepada Imam Al Ghazali, "Syeikh, bukankah zikir dapat membuat seseorang beriman lebih dekat dengan Allah Ta'ala dan syaitan akan berlari jauh darinya?" "Benar."  jawab Imam al-Ghazali,   "Namun kenapa ada orang yang semakin rajin berzikir justeru malah semakin dekat dengan syaitan?" lanjut si murid. Gurunya pun bertutur, "Bagaimana pendapatmu, jika ada orang yang mengusir anjing namun dia masih menyimpan tulang dan berbagai makanan kesukaan anjing disekitarnya?"   "Tentu, anjing itu akan kembali datang setelah diusir." jawab si murid. 

Imam al-Ghazali lanjut menjelaskan, "Demikian juga dengan orang-orang yang rajin berzikir tapi masih menyimpan berbagai penyakit hati (sombong, riya, takabur, sum'ah, syirik, ghibah, dst) dalam dirinya. Ketika penyakit hati itu menetap pada diri hamba, maka syaitan akan terus datang, mendekati dan mengakrabkan diri bahkan bersahabat karib dengannya." 

WAllahu a'lam

#NGz #NGzLine #NGzLens

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun