Kali ini aku akan bercerita tentang fantasiku. tentang kepribadian dalam diriku dalam hidupku.
Mungkin ada yang menganggap aku gila, ada yang menganggap aku kekanak-kanakan, ada yang menganggap aku gak waras.
Kalau di film kartun, suka digambarkan ada malaikat dan ada setan dalam diri seseorang. Bagiku yang ada bukan mereka... yang ada adalah yang mewakilkan emosi (nama lainnya bagiku perasaan) dan logika. Sering kita mengalami benturan antara emosi dan logika, terkadang sampe bingung dan stress kala mereka lagi sama-sama beradu pendapat. Hahahahaha rasanya kaya ada perang sengit dalam diri bukan?
Aku membayangkan dalam diri setiap manusia ada dua sosok. Sosok berbentuk hati yang menggambarkan perasaan dan emosi, dan sisi bersosok AKU yang menggambarkan keegoisanku dan keposesifanku pada diriku atau logikaku.
Sosok hati adalah sosok yang lemah lembut, terkadang bisa marah, peduli sesama, perhatian, perasaan, cinta, kasih sayang yang tugasnya melembutkan sosok AKU.
Sosok aku dalam diriku adalah sosok penjaga, pencemburu, tidak mudah percaya, egois, gak mudah melepaskan hati, siap menopang, menjaga dan memaki sosok hati agar lebih kuat. Sosok aku (logika) adalah sosok yang aku ciptakan sebagai usaha terakhirku bertahan jika sosok hati sedang lemah. Sosok aku adalah sosok yang unik.
Dua sosok ini saling menopang, saling menjaga, saling menguatkan, saling perduli, dan saling mematikan yang lain kala sedang perang. hahahaha...
Kalau berhubungan dengan pria... sosok aku akan sangat posesif sekali. Dia akan mengunci sosok hati dalam penjara yang ditutupi pagar tinggi diberikan kawat berduri biar gak mudah disakiti. Karena sosok Aku sangat benci melihat orang lain yang tersakiti hatinya karena cinta. Sosok aku menganggap sosok hati itu mulia dan harus dijaga ketat. Gak boleh tersakiti oleh orang lain. Sosok aku dan hati merasa kita (kita disini ya aku secara utuh) harus dijaga oleh hati dan aku agar seimbang dalam beraktivitas.
Aku paling menjaga hati, aku menarik kuat-kuat kala ada yang mau merebut hatiku, perasaanku dariku. Aku terlalu mencintai diriku, terlalu menjaga hatiku, terlalu takut hati jadi terluka dan lemah, apatis dan curiga pada setiap orang yang hadir dalam hidupku. Sosok Aku sangat posesif dan menjaga sekali.
Belum ada yang berhasil mengalahkan sosok aku. Pernah ada yang hampir berhasil, namun karena sosok hati sempat menangis, sosok aku langsung menariknya masuk ke dalam penjara. Sosok Aku memarahi sosok hati yang jatuh dan lemah.
Kira-kira beginilah percakapannya... (ini jika terkait dengan orang lain ya)