Selain itu, Asesmen Nasional berperan penting dalam menyediakan data yang relevan bagi pemangku kepentingan pendidikan, seperti pengambil kebijakan, pendidik, dan masyarakat. Data ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang lebih efisien dan efektif.
Proses pelaksanaan Assemen Nasional melibatkan berbagai tahapan mulai dari persiapan, pelaksanaan di lapangan, hingga analisis dan pelaporan hasil. Salah satu aspek yang krusial dalam implementasi Asesmen Nasional adalah memastikan bahwa proses tersebut dilakukan secara objektif, transparan, dan akuntabel. Ini mencakup pelatihan bagi para guru dan petugas, serta pemantauan pelaksanaan di lapangan untuk memastikan keandalan dan validitas data yang dikumpulkan.
3.1 Tujuan Asesmen Nasional
Asesmen Nasional (AN) merupakan instrumen evaluasi yang dikembangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Secara umum, AN memiliki beberapa tujuan utama yang merujuk pada tiga aspek penting dalam sistem pendidikan: evaluasi kinerja pendidikan, peningkatan kualitas pendidikan, dan penyediaan data akurat untuk kebijakan pendidikan.
Tujuan pertama dari Asesmen Nasional adalah mengevaluasi kinerja pendidikan di tingkat nasional, provinsi, dan sekolah. Melalui evaluasi ini, AN bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam sistem pendidikan Indonesia. Hal ini penting untuk memastikan bahwa standar nasional pendidikan dapat tercapai dan dijaga dengan baik.
Tujuan kedua adalah meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan memberikan umpan balik yang terstruktur kepada pihak sekolah dan pemerintah, AN diharapkan mampu mendorong perbaikan berkelanjutan. Umpan balik ini mencakup analisis detail mengenai capaian belajar para siswa, yang dapat dijadikan dasar untuk merancang intervensi pendidikan yang lebih efektif.
Tujuan ketiga adalah menyediakan data akurat yang dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan kebijakan pendidikan. Data yang dihasilkan AN dapat membantu pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang lebih tepat sasaran, mulai dari alokasi sumber daya hingga pengembangan kurikulum.
Dengan demikian, Asesmen Nasional memiliki peran strategis dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan dan menciptakan sistem pendidikan yang lebih adil dan berkualitas di Indonesia.
3.2 Proses dan Mekanisme
Proses dan mekanisme Asesmen Nasional (AN) di Indonesia dirancang untuk mengukur perangkat pembelajaran yang lebih komprehensif dan relevan, dibandingkan dengan ujian konvensional. Tahapan pertama dalam pelaksanaan AN adalah persiapan administrasi yang melibatkan pendaftaran dan verifikasi data peserta didik serta sekolah. Selanjutnya, pemilihan sampel peserta dilakukan secara acak untuk mendapatkan representasi yang akurat dari populasi siswa.
Pelaksanaan AN mencakup tiga komponen utama: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. AKM mengukur kemampuan literasi dan numerasi siswa, sementara Survei Karakter bertujuan mengidentifikasi profil sosial-emosional mereka. Survei Lingkungan Belajar menilai faktor-faktor kontekstual seperti kesejahteraan sekolah dan iklim belajar-mengajar.