Mohon tunggu...
Necholas David
Necholas David Mohon Tunggu... Editor - Editor

"Nico", tinggal di Malang. Berpikir untuk Menulis; Menulis untuk Berpikir.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Dua Manfaat Menakjubkan dari Membaca Novel

7 September 2014   00:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:25 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14099976362009687936

Sudah beberapa tahun ini saya berpandangan negatif terhadap novel. Bagi saya, membaca novel itu boros waktu. Seiring bertambahnya usia, saya merasa makin sibuk. Sayang sekali waktu dihabiskan untuk membaca cerita-cerita yang hanya menjadi hiburan saja. Demikian pikir saya. Saya yakin akan lebih bermanfaat jika saya membaca buku-buku nonfiksi, seperti manajemen, biografi, spiritualitas, psikologi, pengembangan diri, dan lainnya. Pokoknya, tidak perlu baca novel.



Hal ini sangat bertentangan dengan kebiasaan saya waktu masih remaja. Saat masih SMP-SMA, saya suka sekali membaca fiksi. Tugas dari guru bahasa Indonesia untuk membaca Layar Terkembang saya sambut dengan sukacita. Rak buku saya tidak luput diisi dengan serial Lupus setiap kali terbit. Belum lagi novel-novel Agatha Christie yang membuat kening berkerut-kerut. Saya bahkan tidak pernah absen mengikuti cerita bersambung di harian Kompas waktu itu.



Semasa kuliah pada penghujung abad 20, konsumsi bacaan fiksi mulai berkurang. Saya hanya membeli kumpulan cerpen Ayu Utami, buku-buku Dee, Cerpen Terbaik Kompas, dan serial best seller waktu itu, Harry Potter. Juga Dunia Sophie, novel filsafat yang diperkenalkan seorang teman.



Setelah lulus kuliah, novel sudah hampir saya lupakan. Hanya Laskar Pelangi yang pernah saya tuntaskan. Namun, belakangan ini saya menyadari bahwa saya telah meremehkan manfaat bacaan fiksi. Artikel-artikel di koran dan website mengingatkan saya akan dua manfaat menakjubkan ketika seseorang membaca novel.

1. Meningkatkan kemampuan mengenali diri sendiri dan orang lain.

Salah satu artikel di cnn.com menyebutkan bahwa ketika seseorang larut dalam novel bacaannya, fungsi otak akan meningkat. Terjadi koneksi dalam sistem saraf dalam otak sehingga pembaca dapat memahami kisah dari sudut pandang orang lain.



Studi menunjukkan bahwa membaca fiksi meningkatkan theory of mind. Ini merupakan kemampuan seseorang untuk mengenali keyakinan dan keinginan diri sendiri, juga memahami bahwa orang lain dapat mempunyai cara pikir, kemauan, dan cara pandang yang berbeda. Dengan kata lain, pembaca fiksi akan semakin mampu melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain dan lebih mampu berempati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun