Mohon tunggu...
N. Dwi Wahyono
N. Dwi Wahyono Mohon Tunggu... -

Jaga Warung

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ventilator Kantong Bolong

26 Maret 2011   13:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:25 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_96952" align="alignright" width="240" caption="Gambar 1. Ventilator Kantong Bolong (beneran)"][/caption] Kegerahan Kegerahan, adalah masalah yang sering kita hadapi, apalagi memang kita hidup di daerah tropis, dengan taburan sinar matahari berlebih dibandingkan wilayah sub tropis, dan kelembaban yang tinggi karena tempat kita tinggal dikelilingi oleh air/lautan, situasi seperti itu membuat kita sering kegerahan. Kegerahan memang sering menjadi masalah, terutama kalau lagi tidak berada di ruangan yang berpendingin udara, tidak ada angin berhembus, dan juga kipas angin, membuat kita merasa tidak nyaman. Kita juga tidak mungkin melepas baju dan celana karena kita berada dalam ruang-ruang publik.;-) Kalau kegerahan pada tubuh bagian atas, lebih gampang mengatasinya, misalkan dengan sedikit membuka kancing baju bagian atas, tapi kalau kegerahan ada pada bagian bawah, sekitar paha dan pangkal paha, bagaimana mengatasinya? Selain itu keringat dan udara yang lembab yang terperangkap disekitar paha dan pangkal paha dalam waktu yang cukup lama akan lebih mudah bagi tumbuhnya jamur kulit. Kegerahan mungkin bisa diatasi dengan gaya pakaian yang minimalis, tetapi itu menjadi masalah kalau kita tampil diruang-ruang publik (kecuali yang tidak mempermasalahkannya), dan juga kita tak mungkin memakai pakaian gaya minimalis dalam setiap kesempatan. Bagaimana kita harus mengatasinya kalau kita sering memakai celana panjang? Ventilator Kantong Bolong Selama ini, saya perhatikan belum pernah ada design celana panjang yang memperhitungkan sirkulasi udara agar tidak terjadi kegerahan disekitar paha dan pangkal paha . Jadi masalahnya ada pada design celana panjang itu sendiri, perlu dipikirkan, kalau kita misalnya akan pergi ke butik/ tukang jahit untuk membuat celana panjang, bagaimana caranya agar celana panjang yang kita bikin itu mempunyai sirkulasi udara yang baik, sehingga udara tidak terjebak didalamnya. Berikut ini ada usulan (gamabar 2 dan 3), design ventilator, modelnya seperti saku celana namun tidak ada kantongnya. [caption id="attachment_96945" align="aligncenter" width="386" caption="Gambar 2. Ventilator Kantong Bolong (depan)"]

1301142931452431556
1301142931452431556
[/caption] [caption id="attachment_96944" align="aligncenter" width="383" caption="Gambar 3. Ventilator Kantong Bolong (belakang)"]
13011425962001494685
13011425962001494685
[/caption] Yang perlu diperhatikan adalah, tetap memasang lidah saku celana dengan panjang secukupnya, agar kulit tidak terlihat kalau ventilator itu sedikit terbuka. Karena vebtilator ini menyerupai saku celana yang bolong, maka saya namai ventilator kantong bolong. Boleh dicoba kalau kebetulan mau bikin celana panjang ke butik atau tukang jahit, coba dikonsultasikan. (Yang ini blm pernah dicoba, baru usulan.;-)) Nah bagaimana dengan celana panjang yang sudah ada yang biasa kita pakai sehari-hari? Anda bisa mengorbankan saku celana panjang tersebut dengan membuang kantongnya, tetapi tetap pertahankan lidah sakunya. Seperti pada gambar 1 , kalau yang itu memang ventilator kantong bolong beneran, dijamin cukup isis (semilir), dan tidak kegerahan, dan harus diingat selalu agar jangan menaruh sesuatu di dalam saku/kantong celana panjang tersebut. Tetapi kalau masih kurang isis dan kegerahan, saya tidak menyarankan untuk tidak memakai celana sekalian.;-);-);-) Selamat mencoba !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun