Hari ini ada sebuah karnaval besar di Surabaya yang harus menutup berbagai ruas jalan di Surabaya. Mungkin dari puluhan ribu orang yang menyaksikan karnaval tersebut dengan sukacita, saya tidak termasuk didalamnya. Karena saya termasuk orang yang kecewa dengan karnaval tersebut.
Mungkin kekecewaan saya terlihat begitu egois ketika saya harus menuju sebuah tempat dengan waktu yang terbatas harus mengalami kemacetan yang luar biasa. Untuk masalah macet itu saya sudah sering mengalami meski tidak semacet hari ini. Yang membuat saya kecewa bukan tentang kemacetan terjadi namun, solusi dari pemerintah kota Surabaya.
Mungkin saya tidak dapat sebutkan satu persatu nama jalan, karena memang saya tidak hafal dengan namanya, namun yang jelas untuk Siola, Walikota, Gubernuran, dll diblokade dengan deretan mobil dan motor polisi, lengkap dengan polisi yang berjaga sambil bercengkrama.
Itulah yang saya kecewakan dari kegiatan tersebut, kenapa di setiap blokade tidak disediakan tulisan-tulisan yang memberikan jalur aletrnatif yang bisa dilalui oleh para pengendara motor yang hendak melintas di jalan yang di blokade. Hanya disajikan kendaraan polisi dan polisi yang berjaga saja
Alhasil kegiatan dengan waktu yang terbatas tersebut gagal, dan membuat saya pulang dengan tangan hampa. Mungkin ini uneg-uneg dari saya yang mungkin tidak dikenal oleh pemerintah. Karena saya tidak tahu lagi harus nulis dimana, itung-itung lama tidak nulis di Kompasiana. hehehe salam kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H