Mohon tunggu...
NDUK AYU SEKAR BUANA
NDUK AYU SEKAR BUANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Infj

Selanjutnya

Tutup

Nature

Dampak Banjir Rob di Tridesa Pesisir Demak

8 Desember 2022   19:19 Diperbarui: 10 Desember 2022   13:15 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dampak Banjir Rob di Tridesa Pesisir Demak

Banjir rob merupakan penggenangan di daratan wilayah pesisir selama air laut pasang sangat tinggi atau adanya gelombang badai. Banjir rob atau banjir pasang surut ini umumnya terjadi sementara waktu saja saat air laut mulai pasang. Banjir ini biasanya berasal dari kombinasi angin, badai di lepas pantai, sampai siklus bulan purnama selama pasang tinggi, seperti bulan baru dan bulan purnama.  

Walaupun pada siang hari cerah jalanan di sekitar tergenang banjir,  besar kemungkinan itu adalah banjir rob karena tak terpengaruh oleh cuaca kecuali yang mempengaruhi tinggi permukaan air. jenis banjir ini lebih umum terjadi di daerah pesisir yang diduduki manusia. Terjadinya banjir rob dapat memunculkan dampak bagi manusia dan lingkungan sekitarnya.

Naiknya permukaan air laut ini ternyata sudah terjadi sejak lama di Demak, Jawa Tengah. Di Kecamatan Bonang misalnya. Ada 3 Desa pesisir yang sudah terdampak banjir rob yaitu Desa Morodemak, Desa Purworejo, dan Desa Margolinduk. Sejak tahun 2020, Banjir rob yang terjadi semakin besar dan tidak terkendali. Pada umumnya permukaan air laut naik terjadi sebulan sekali saat pergantian bulan purnama. Namun semenjak itu, sebulan bisa banjir rob lebih dari satu kali bahkan air banjir rob tersebut surutnya lebih lama daripada dulu.

"Banjir rob kali ini lebih tinggi dari biasanya dan surutnya lebih lama. Biasanya air laut mulai naik sekitar jam 2 malam dan surut jam 7 pagi. Tetapi kemarin jam 12 siang baru mulai surut. Terkadang sore pun air laut sudah mulai naik." Ujar Rossa Salsabila, warga Desa Morodemak (3/12/2022)
Deva Arraihan, warga Desa Margolinduk menyampaikan bahwa perlu adanya perhatian lebih dari pemerintah untuk penangan bencana banjir air rob khususnya yang terjadi di Tridesa Pesisir Bonang yang semakin lama tanahnya mengalami penurunan juga ditambah air rob semakin tinggi. 

Setiap naiknya air laut ke permukaan seringkali menghambat aktivitas masyarakat di Tridesa pesisir maupun sekitarnya. Hambatan yang terjadi antara lain, susahnya para pelajar untuk berangkat ke sekolah karena jalanan dan gedung sekolah terendam banjir rob, para nelayan dan pedagang ikan yang kesusahan mendapat pelanggan karena jalanan yang dilalui menuju tempat pelelangan ikan terendam banjir, selain itu banjir rob menimbulkan kerugian besar bagi para petani tambak dan petani padi di  sekitar Tridesa Pesisir tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun