Jakarta, 16 Januari -- Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan P. Roeslani, melaksanakan pertemuan strategis dengan Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Arif Havas Oegroseno, di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM pada Kamis (16/1). Pertemuan ini bertujuan membahas langkah-langkah strategis untuk meningkatkan sinergi program promosi Trade, Tourism, and Investment (TTI) serta merespons isu-isu global yang sedang berkembang.
Dalam pertemuan tersebut, Menteri Rosan dan Wamenlu Arif Havas menyoroti pentingnya sinkronisasi program promosi TTI untuk memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional. "Kita perlu memastikan bahwa kegiatan promosi perdagangan, pariwisata, dan investasi berjalan secara terpadu dan efektif," ujar Menteri Rosan. Sinergi antara Kementerian Investasi dan Kementerian Luar Negeri diharapkan dapat meningkatkan daya tarik Indonesia bagi mitra internasional.
Wamenlu Arif Havas menambahkan bahwa diplomasi ekonomi harus menjadi prioritas utama dalam menghadapi persaingan global. "Diplomasi kita harus fokus pada penguatan hubungan dengan mitra strategis, baik melalui kerja sama bilateral maupun multilateral," katanya.
Pertemuan ini juga membahas berbagai isu global yang memengaruhi dinamika ekonomi Indonesia, termasuk terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, perkembangan kelompok BRICS, dan pentingnya mineral kritis seperti nikel, tembaga, dan litium.
"Mineral kritis seperti nikel, tembaga, dan litium adalah kunci keberhasilan transisi energi. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat rantai pasok global di sektor ini," jelas Menteri Rosan. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk mendorong hilirisasi sumber daya alam dan meningkatkan nilai tambah produk ekspor Indonesia.
Dalam hal investasi, Menteri Rosan menggarisbawahi pentingnya memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi global dengan memprioritaskan sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, infrastruktur, dan teknologi digital. Pemerintah juga berencana memperluas akses informasi melalui platform digital untuk menarik lebih banyak investor asing.
Wamenlu Arif Havas mendukung langkah ini dan menegaskan bahwa perwakilan diplomatik Indonesia di luar negeri siap menjadi ujung tombak dalam mempromosikan peluang investasi. "Kolaborasi lintas sektor akan menjadi kunci keberhasilan promosi investasi Indonesia di pasar internasional," tambahnya.
Pertemuan strategis antara Menteri Investasi dan Hilirisasi serta Wakil Menteri Luar Negeri ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mendorong ekspor dan investasi luar negeri secara terintegrasi. Dengan sinergi program TTI dan respons yang adaptif terhadap isu global, Indonesia diharapkan mampu memperkuat daya saingnya di kancah internasional.
Konferensi ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi dari kedua kementerian, pelaku usaha, dan media nasional. Hasil pertemuan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat kerja sama lintas sektor untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H