Aneh.. iya, kata itu yang sampai saat ini ada di otak gw jika mengamati perkembangan Pilkada DKI 2017. Dimana peran Konstitusi terabaikan dari cara2 untuk bernegara yg baik dan benar.
Agama..Ya, alasan agamalah yang selama ini kita dengar untuk pembenaran secara Nalar menentukan suatu arah jalan dalam berkebangsaan dan bernegara, tidak sedikit masyarakat yang mengesampingkan konstitusi dalam memilih suatu pemimpin (daerah).
Bagi gw, Pilkada DKI sekarang ini agak sedikit aneh. Seharusnya semua para calon pemimpin mempunyai Integritas berpolitik dalam berkompetisi dengan program2 yang di usung, bukan malah menjatuhkan lawan pasangan calon lainnya dengan berbekal isu2 SARA .
Pada Pilkada2 sebelumnya, kata2 PILIHLAH KAMI sering terdengar dari pihak para calon dalam berkampanye. Namun, kata2 itu seakan2 terpelintir menjadi  JANGANLAH MEMILIH MEREKA. Kata2 itu muncul terbalut unsur Agama dari satu pihak ke pihak lawan demi menggoyahkan keyakinan para pemilih, kata2 itu pula yang menggugah pemikiran gw akan tercorengnya "fairplay" pada Pilkada DKI sekarang ini.
Ya.. memang, agama itu penting dalam menjalani kehidupan, baik untuk kehidupan pribadi ataupun bernegara. Akan tetapi, akal sehat juga perlu di gali lebih dalam untuk mencerna arti pentingnya Nurani demi tercapainya kerukunan dalam keberagaman dan berkonstitusi.
Sekian tulisan ini saya sampaikan untuk kebaikan bersama. Maaf yang sebesar2nya jika ada kata2 yang salah atau dianggap memojokkan satu pihak.
Wassalam...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H