Mohon tunggu...
Andrian Yunianto
Andrian Yunianto Mohon Tunggu... -

KECIL DIBINA,MUDA BERKARYA,HIDUP BERSAHAJA,KELUARGA BAHAGIA,TUA SEJAHTERA,MATI MASUK SURGA\r\nPBSI | IKIP PGRI SEMARANG | 2013\r\n@Ndrindrie

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Rokok atau Permen Karet?

13 September 2013   09:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:58 1625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dewasa ini merokok menjadi hal yang sangat lumrah disekitar lingkungan kita dari mulai anak usia dibawah umur sampai yang sudah bernafas susah pun masih bisa dengan santai menghisap asap rokok mereka,padahal zat dalam kandungan rokok sangatlah berbahaya,bahkan  100% perokok mengetahui akan penyakit yang timbul apabila menjadikan dirinya sebagai pecandu rokok.

Banyak alasan seseorang pertama memulai merokok,mulai dari ikut ikutan teman,malu,kurang percaya diri ketika tidak merokok,dan masih banyak alasan yang bisa menjadi seseorang merokok.

Sedikit cerita pengalaman saya mencicipi sebatang rokok,awal mulanya saya sangat terganggu dengan asap yang di keluarkan oleh sebatang rokok,karena dilingkungan rumahku bebas dari asap rokok maklum ayah saya seorang pendidik dan tak layak apabila seorang pendidik merokok,apa lagi DPR haha yang sekarang lagi marak di beritakan di media karena tertangkap kamera merokok ketika sidang paripurna berlangsung... DPR DPR

Setelah seragam sekolah saya berganti dari merah putih menjadi biru putih dan sudah menduduki kursi sekolah selama 2 tahun,mulailah yang namanya rasa ingin tahu dan mendapatkan ejekkan ejekan dari teman sekolahnya "kamu cowo bukan si?kok gak ngerokok"  atau ejekan dalam bahasa ngapak "ko ora ngerokok,arep nginang apa Ndri?" itulah yang membuat dalam diri saya mendir dan risih,saya pun mencoba satu batang rokok bermerekan "Enjoy aja"

Selang beberapa hari saya sempat mengalami peradaptasian seorang memulai merokok,dari mulai muntah,pusing,mriang,batuk,bau rokok di baju,tapi yang membuat saya heran pada waktu itu walaupun merasakan seperti itu kok malah membuat rasa ingin mencoba kembali atau kecanduan,dan akhirnyapun saya jatuh cinta dengan namanya rokok selama kurang lebih 1/2 thun bahkan lebih hahahaha

Tapi dengan kesadaraan dan kedewasaan saya memulai timbul di hati saya,saya mulai membiasakan merokok tidak pada sembarang tempat,membiasakan mengurangi rokok sedikit demi sedikit,dan selang beberapa bulan rokok pun bisa  hilang dari genggaman tangan saya,alhmadullilah bisa menghilangkan kebiasaan merokok saya,dan bisa berhenti merokok gara gara ditinggal pacar mungkin pembaca tahu alasannya  dan yang belum tahu alasannya saya beri tahu "perempuan itu tidak nyaman dengan seorang laki-laki perokok"toh kalau di nyaman berati perempuan itu bukan perempuan baik haha menurutku :)

Terus  kegiatan apa yang bisa mengganti ketika saya sedang merokok?ya permen karet lah yang bisa mengganti kegiatan ku apabila sedang merokok,setelah saya pikir banyak manfaat dan tidak merugikan orang disekitar kita bahkan lingkungan,lebih kelihatan tampannya ketika sedang mengunyah permen karet daripada merokok,sedikit manfaat lain dari mengunyah permen karet.

Konsentrasi
Ketika mengunyah permen karet, peredaran darah menjadi lebih lancar, sehingga asupan oksigen ke otak pun meningkat dan Anda mampu berkonsentrasi dengan baik.

Sadar
Malas-malasan pergi ke kampus atau ke tempat kerja? Kunyah saja permen karet. Sebab penelitian dari Coventry University menyebutkan kalau mengunyah permen karet mampu membuat Anda lebih sadar dan tidak mengantuk lagi.

Ngemil
Kebiasaan ngemil yang tak ada habisnya jelas mendukung peningkatan berat badan yang berlebihan. Lantas bagaimana cara mengatasinya? Dengan mengunyah permen karet!

Gigi
Menggosok gigi memang penting dilakukan untuk menjaga kesehatan oral. Namun ternyata kesehatan gigi juga bisa terbantu dengan makan permen karet setelah menikmati makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun