Mohon tunggu...
Andre
Andre Mohon Tunggu... Auditor - Ordinary man who is trying to speak out what is in his mind :)

Straight Man in a Straight Way :)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Adakah Tempat untuk Kaum Minoritas di Bumi ini?

20 November 2016   19:34 Diperbarui: 20 November 2016   19:37 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Toleransi. Sumber : http://assets-a2.kompasiana.com/statics/files/14043163491675747862.jpg?t=o&v=760

Bumi, suatu tempat dengan negara yang terbentang luas dari Timur sampai Barat dengan suku bangsa, agama, status sosial yang beragam. Tentu sebagai kesatuan dunia yang memiliki keberagaman yang luar biasa, sulit rasanya untuk mewujudkan keadilan bagi semua kaum baik kaum mayoritas ataupun kaum minoritas. Minoritas yang saya bicarakan disini bukan hanya sekedar suku bangsa dan agama saja melainkan status sosial juga. Mengapa demikian? Karena dalam suatu lingkungan tentu ada yang hidup berkecukupan dan ada yg hidup berkekurangan. Bagaimana cara kita mewujudkan keadilan bagi si kaum minoritas tanpa menimbulkan kecemburuan sosial. Keadilan merupakan suatu hal yang mahal di negara yang sangat beragam. Keinginan pemerintah untuk mewujudkan keadilan sosial belum tentu didukung oleh kelompok - kelompok yang berada dalam negara tersebut

Untuk itu, saya mengambil contoh di Indonesia karena sy tinggal di Indonesia dan Indonesia cukup memilki keadaan yang sangat beragam. Di Indonesia, kita memiliki 6 agama yang secara resmi diakui oleh pemerintah saat ini dan ribuan suku bangsa di Indonesia. Di Indonesia juga segala kondisi sosial dari yang kaya sampai yang miskin ada disini. Pemerintah berusaha menjaga kebhinnekaan yang sudah ditanamkan oleh para pendiri bangsa ini pada awal kemerdekaan. Di Indonesia, semua agama dan suku bangsa dapat hidup berdampingan dengan harmonis namun, yang namanya kehidupan bernegara ada beberapa orang yang menolak untuk hidup berdampingan dengan kelompok yang berbeda dengan dirinya. Ada orang yang masih menganggap bahwa agama dan suku bangsa merekalah yang paling baik diantara semuanya. Beberapa oknum yang menganggap bahwa agama dan suku bangsa mereka yang paling baik, meresahkan masyarakat yang berbeda darinya, dalam hal ini sy tekankan sy TIDAK mengaitkan dengan agama atau suku bangsa atau status sosial apapun, sy berusaha untuk tetap netral dalam melihat pernasalahan ini. Oknum - oknum yang disebutkan tadi meresahkan masyarakat dengan kegiatan - kegiatan yang mereka lakukan seperti beberapa aksi teror ke rumah - rumah ibadah agama tertentu atau perkampungan suku bangsa tertentu. Penghinaan juga kerap didapati oleh kaum Minoritas. Sebagai contoh, dari negara tetangga kita Myanmar dimana kaum muslim sebagai minoritas disana sangat tersiksa, di Indonesia ada oknum yang merusak rumah Ibadah agama tertentu dan mengatasnamakan agama yang mereka anut. Aktivitas - aktivitas tersebutlah yang merusak citra bangsa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk dan bhinneka. Dalam kehidupan berbangsa, kita harus mementingkan kepentingan bersama bukan kepentingan pribadi atau golongan saja. Kaum Minoritas di negara manapun harus dapat terjamin keamanannya karena apapun sukunya, apapun agamanya, apapun status sosialnya, semua harus terjamin keamanannya dan keselamatannya. Apabila semua negara tidak menjamin keselamatan kaum minoritas, dimana mereka harus menetap agar mereka dapat hidup tenang?

Perlu kita renungkan bersama, Kaum minoritas pun berhak untuk hidup di Bumi ciptaan Tuhan yang mereka anut dengan segala kepercayaan yang mereka anut, dengan suku bangsa yang mereka bawa sejak lahir, dengan status sosial yang mereka miliki. Usaha pemerintah untuk menjaga kedamaian di negaranya tentu tidak akan membuahkan hasil jika oknum - oknum perusak kedamaian masih terus berkeliaran diluar sana. Pemuka agama dan pimpinan suku harus menyadarkan para anggotanya untuk tetap menjaga kedamaian dalam kehidupan bersama yang mereka jalani karena ada semboyan Damai itu Indah. Kedamaian akan membawakan keindahan bagi orang sekitarnya. Kaum minoritas dan kaum mayoritas harus saling menghargai, tidak ada kata bahwa minoritas harus tunduk pada mayoritas. Tidak ada lagi kata minoritas menjadi kaum yang lemah. Minoritas harus mampu melindungi dirinya sendiri dan kepentingan umum dan terus menjaga kedamaian dengan menghindari konflik - konflik yang mungkin timbul.

Sekali lagi mari kita renungkan, adakah tempat untuk kaum minoritas? Mungkinkah kita hidup tanpa ada kata 'minoritas' dan 'mayoritas'? Kesetaraan gender sudah hampir tercapai di seluruh pelosok Bumi, bukan tidak mungkin bahwa kata 'minoritas' dan 'mayoritas' akan hilang dari muka Bumi ini. Tentu harapan kita dimana kita dapat hidup berdampingan tanpa adanya rasa takut bahwa mereka akan dihina - hina, tanpa ada rasa takut mereka akan dipukul, tanpa ada rasa takut mereka akan dibunuh dan lain sebagainya. 

#SalamToleransi

*Dalam permasalahan sosial ini, saya tidak memihak kepada suku atau agama apapun. Saya berusaha untuk bersikap netral dalam memandang hal ini*

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun