Mohon tunggu...
Andre
Andre Mohon Tunggu... Auditor - Ordinary man who is trying to speak out what is in his mind :)

Straight Man in a Straight Way :)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ahok vs Anies vs Agus. Siapa yang Layak Pimpin DKI Jakarta?

25 September 2016   18:28 Diperbarui: 26 September 2016   08:56 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Resmi ditutup sudah pendaftaran calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta semalam. Ada 3 pasang calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur yang mendaftar yaitu Ahok - Djarot, Agus - Sylviana, dan Anies - Sandi. Ketiga pasang calon tersebut didukung oleh "Sesepuh" perpolitikan Indonesia. Ahok - Djarot yang didukung dan diantar langsung oleh Ketua Umum PDI Perjuangan yang juga merupakan Presiden ke 5 RI, Megawati Soekarnoputri. 

Agus - Sylviana yang didukung oleh Ketua Umum Partai Demokrat dan Presiden ke 6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Anies - Sandi yang didukung oleh Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Begitu hebatnya Pilgub DKI Jakarta sampai - sampai harus membuat 3 sesepuh perpolitikan Indonesia "turun gunung". Melihat situasi yang ada, Pilgub DKI hampir bisa dipastikan berlangsung 2 putaran. 

Dari nama - nama yang mendaftar ke KPUD Provinsi DKI Jakarta, terdapat 2 pasang calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur yang mungkin akan membuat kita "galau" untuk memilih yaitu nama Ahok - Djarot dan Anies Baswedan - Sandiaga Uno. Kedua pasang tersebut benar - benar membuat saya berpikir keras mengenai siapakah yang layak untuk memimpin Jakarta. Ahok - Djarot memiliki segudang pengalaman dibidang Pemerintahan. Ahok yang pernah menjadi Bupati Belitung Timur, Anggota DPR RI, Wakil Gubernur dan Gubernur tentu memiliki pengalaman yang tidak sedikit. Djarot yang juga merupakan mantan walikota Blitar tentu juga tidak memiliki pengalaman yang sedikit. Kombinasi Ahok - Djarot merupakan kombinasi yang kuat dibidang birokrasi dan dikenal sebagai pasangan yang Tegas, Transparan dan Anti korupsi. 

Ahok yang dianggap meneruskan kebijakan Presiden Joko Widodo semasa menjabat sebagai Gubernur DKI tentu akan menjadi nilai tambah bagi pasangan ini. Keuntungan lain yang dimiliki oleh Ahok - Djarot lainnya yaitu, kedekatan keduanya dengan Presiden Joko Widodo tapi tentu dalam kasus ini, Presiden Joko Widodo diharapkan bersikap netral. Namun, kombinasi Ahok - Djarot bukan tidak memiliki kelemahan. Ahok yang terkesan tempramental dan ceplas ceplos ini tentu akan menjadi kelemahan utama yang akan dimainkan oleh lawan politik Ahok - Djarot. Ahok yang juga pernah diperiksa KPK dalam kasus RS Sumber Waras tentu isu tersebut akan dimainkan oleh lawan politik mereka. Bahkan sebelum proses pendaftaran Cagub dan Cawagub ini saja, isu tersebut terus digoyangkan oleh beberapa Aktivis "Anti - Ahok" seperti Ratna Sarumpaet, Ahmad Dhani, dan Organisasi agama yang radikal.

Pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno juga merupakan sosok yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Nama Anies Baswedan yang baru muncul di detik - detik akhir pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta berhasil mencuri perhatian. Mantan Mendikbud Era Presiden Joko Widodo ini menurut beberapa survey memiliki elektabilitas yang hampir mendekati petahana. 

Anies yang dikenal sebagai sosok muda intelektual tentu akan mampu mencuri perhatian para pemilih muda. Anies yang memiliki pengalaman sebagai pucuk pimpinan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tentu memiliki pengalaman dalam memanage birokrat. Dipasangkan dengan Sandiaga Uno yang merupakan sosok pengusaha muda, pasangan ini memiliki advantage di bidang birokrat dari Anies Baswedan dan di bidang ekonomi dari background Sandi yang merupakan pengusaha. Pasangan ini juga bukan tidak memiliki kelemahan. 

Anies Baswedan yang dicopot oleh Presiden Joko Widodo harus mampu menjelaskan mengapa dirinya bisa dicopot oleh Presiden Joko Widodo. Jika Ia dicopot oleh Presiden sebagai menteri, tentu ada kinerja beliau yang kurang dimata Presiden. Hal ini menjadi penting karena Presiden Joko Widodo memiliki kedekatan yang khusus dengan masyarakat DKI Jakarta karena beliau merupakan Mantan Gubernur DKI sehingga Masyarakat DKI menurut saya akan mempertimbangkan kenapa Anies dicopot kalau bukan karna kinerjanya. Kelemahan lainnya adalah Sandiaga Uno yang pernah dikabarkan terlibat dalam pembakaran hutan dan pernah diperiksa KPK. Isu Korupsi merupakan isu sensitiv yang bisa dimainkan oleh setiap lawan politik pasangan calon. 

Selain kedua pasang itu, ada juga nama Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Agus merupakan nama baru yang berada diluar dugaan para analis yang muncul secara tiba - tiba di pertemuan Cikeas. Agus sendiri merupakan putra sulung Presiden ke 6 RI yang juga merupakan Ketua Umum partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono. Nama Agus dan Sylviana menurut saya kurang dikenal oleh masyarakat dan terkesan dipaksakan untuk maju dalam Pilgub DKI dengan mengorbankan karir Agus sebagai anggota TNI dan karir Sylviana sebagai PNS. 

Keduanya menurut saya agak sulit untuk memenangkan pertarungan ini tapi sulit bukan berarti mustahil. Keuntungan yang dimiliki oleh pasangan ini adalah nama Yudhoyono yang dimiliki oleh Agus serta usianya yang masih tergolong muda. Mungkin pemilih pemilih SBY akan memilih Agus karena dia merupakan anak dari SBY tapi mungkin juga tidak karena masyarakat DKI merupakan masyarakat yang cerdas jadi tidak hanya melihat pemimpin dari label orang tuanya tetapi juga dari sisi kapabilitasnya. 

Melihat ketiga pasangan ini, saya yakin Pemilihan Gubernur DKI Jakarta akan berlangsung sangat seru. Basis pemilih Ahok - Djarot dan Anies - Sandi memiliki sumber basis pemilih yang sama yaitu pendukung Presiden Jokowi karena keduanya memiliki kedekatan yang khusus dengan Presiden Jokowi sedangkan basis pemilih Agus - Sylviana bersumber dari basis pemilih Pak SBY. Dengan adanya ketiga pasangan calon ini, masyarakat DKI tentu diuntungkan oleh adanya 3 pasang calon yang mendaftar sebagai Cagub dan Cawagub karena masyarakat DKI jadi memiliki alternatif pilihan dalam memilih pemimpinnya sendiri. Masyarakat DKI Jakarta berhak atas pimpinan yang terbaik dan pimpinan yang terbaik itu kita sebagai masyarakat DKI yang menentukan siapa yang layak memimpin kita.

Salam :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun