Mohon tunggu...
Ndr. Ayu Nurdiana
Ndr. Ayu Nurdiana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya

Jangan lupa tinggalkan komentar & saran yang membangun

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengapa PNS Bukan Lagi Profesi Idaman Generasi Millenial Saat Ini?

22 Desember 2019   22:54 Diperbarui: 23 Desember 2019   11:43 4416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Ndr Ayu Nurdiana

Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) resmi dibuka oleh pemerintah bulan ini. Sejumlah formasi di berbagai lembaga dan kementrian telah diumumkan kepada masyarakat Indonesia. 

Tak berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, seleksi peneriman CPNS masih ramai diburu dan diminati banyak orang.Rupanya, profesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih menjadi kebanggaan tersendiri bagi kebanyakan orang. Entah sebab seragam PNS yang dianggap bergengsi, atau karena label yang melekat bahwa pegawai di pemerintahan adalah posisi yang aman dan tak mudah diberhentikan.

Menurut Kemenpan RB, belum genap seminggu pendaftaran dibuka, sudah ada 2,3 juta orang membuat akun pelamar. Seleksi penerimaan CPNS ini dapat diikuti oleh angkatan kerja berusia mulai dari 18 tahun hingga 35 tahun.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak anak muda fresh graduate Indonesia yang mendaftar sebagai CPNS sebagai profesi pertama setelah lulus dari bangku perkuliahan. Namun, tak sedikit pula generasi millennial yang malah tidak tertarik dan lebih memilih pekerjaan lain daripada harus ikut berbondong-bondong mendaftar CPNS. Berikut alasannya:

PNS adalah profesi dengan waktu yang mengikat
Dengan segala kemudahan dan banyaknya jalan praktis di era sekarang, banyak anak muda millennial lebih memilih untuk menggeluti pekerjaan yang bebas waktu atau biasa disebut juga sebagai freelancer atau di perusahaan swasta, hal ini disebabkan karena PNS dianggap tidak fleksibel bagi mereka yang tidak terlalu mengutamakan efektifitas tepat waktu dalam bekerja.

Belum lagi para PNS yang durasi bekerjanya diatur, baik jadwal datang, hingga jadwal istirahat dan pulang kembali ke rumah. Konsekuensi datang pagi-pagi setiap hari dirasa cukup berat bagi sebagian anak muda. Saat kuliah dulu, mereka bisa memilih kelas dengan jam kuliah yang beragam sehingga tidak harus selalu pagi-pagi ke kampus seperti PNS yang jam kerjanya adalah senin-jum'at. 

Alasan- alasan klasik lainnya semisal hambatan dalam perjalanan yang membuat mereka terlambat, seperti terjebak macet, perangkat kendaraan yang bermasalah, dan lainnya. Bisa-bisa keterlambatan itu harus siap mendapatkan konsekuensi pemotongan gaji dengan persentase tertentu.

Sudah saatnya membangun usaha sendiri
Jika banyak orang masih bercita-cita menjadi PNS karena gaji dan hidup yang dijanjikan terjamin, ternyata banyak pula kaum muda malah lebih banyak tertarik untuk mulai membangun usahanya sendiri. 

Hal ini karena sebagian orang menganggap bahwa PNS adalah cita-cita yang sudah lama didambakan orang sejak zaman dahulu. Bahkan sudah menjadi cita cita kakek-nenek dan paman-bibi mereka. Dan zaman teknologi seperti ini sudah saatnya bagi generasi penerus untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Yah, hitung-hitung berbagi rezeki.

Kemungkinan lolos yang sangat kecil
Banyaknya pendaftar CPNS jika dilihat sangatlah tidak sebanding dengan jumlah posisi yang dibutuhkan di kementrian atau lembaga pemerintah. Oleh sebab itu, kemungkinan lolos dianggap sangat minim. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun