Mohon tunggu...
Pandu T. Amukti
Pandu T. Amukti Mohon Tunggu... Administrasi - Dokter Hewan

I am officially a Veterinarian, writer, reader, listener, and wish to make a happen: Husnul Khotimah in the end :)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Saat Kucing Merebut Hati Ibu

18 Oktober 2016   14:52 Diperbarui: 18 Oktober 2016   15:10 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanti ibu| dokumentasi pribadi

Ketika ibu saya hendak masuk rumah yang jaraknya masih 20 meter, terdengar suara kalung klining klining dengan cepat dari dalam rumah menuju keluar. Kedua kucing peliharaan di rumah sudah mendengar suara sepeda motor ibu saya dari kejauhan. Mereka berdua menyemburat lari keluar seakan-akan menyambut kedatangan ibu saya. Begitu ramai, keduanya bersahutan untuk mengeong mencari perhatian ibu saya yang baru tiba di rumah sore itu.

Kedua kucing ini berumur dua tahun dan satu kucing lagi lebih muda setahun. Keduanya menjadi hiburan tersendiri bagi bapak dan ibu saya di rumah karena saya dan adik saya berada di tanah rantau. Saya menyaksikan sendiri betapa penurutnya kedua kucing ini kepada ibu saya.

Saat menjelang subuh tiba, kedua kucing ini sudah duduk di depan pintu kamar ibu saya yang masih tertutup. Seakan-akan menanti ibu saya bangun tidur untuk beraktifitas di pagi hari. Jika ternyata ibu saya belum bangun dalam waktu 10-15 menit maka kedua kucing ini mengetuk-ngetuk pintu dengan cara membenturkan kepalanya dan kaki depannya mencakar daun pintu kamar ibu saya.

Mereka berdua langsung berebutan menyapa kaki ibu saya saat ibu keluar ke kamar, meminta makan seawall itu lalu mengikuti ibu saya menuju dapur. Seperti pada umumnya ibu-ibu di komplek, selepas Subuh ibu saya berbelanja sayur dan lauk di warung dekat rumah. Saya cukup heran karena seketika pagar pintu di belakang terbuka, dan ibu saya berjalan kaki menuju warung, kedua kucing saya yang asik makan di piringnya tiba-tiba berhenti mengunyah dan mengamati kaki ibu saya keluar. Beberapa meter saja ibu saya keluar rumah, kedua kucing ini langsung berkejar-kejaran seakan-akan ingin paling depan saat mendampingi ibu saya.

Sayang ketika di warung, juragan warung tersebut cukup takut dengan kucing walaupun kucing saya tidak galak dan tidak menyerang. Selalu berteriak saat kedua kucing peliharaan ibu saya ikut. Akan tetapi, dengan tenangnya ibu saya berkata pada kedua kucing saya seperti menasihati anaknya sendiri.

“Hayooo… tunggu di luar ya,” kata ibu saya.

Dengan wajah sayunya kedua kucing saya pun menuruti perkataan ibu saya. Keduanya menunggu di tanah kosong sebelah rumah, berkejar-kejaran, memanjat pohon mangga di tanah kosong tersebut hingga ibu saya selesai berbelanja. Ketika ibu keluar dari warung, mereka langsung membuntuti ibu saya sampai di rumah.

Cukup mengherankan memang, tapi begitulah behavior kucing yang memiliki ingatan tajam terhadap tuannya yang selalu memperhatikan dan memberinya makan setiap hari. Tidak salah jika kucing menjadi salah satu hewan kesukaan Nabi Muhammad Saw. karena ternyata memang mampu memiliki chemistry yang kuat dengan tuannya. Saya pun ketika memanggil kedua kucing tersebut sering mereka abaikan. Berbeda dengan ibu saya, sekali memanggil langsung datang.

Memiliki hewan peliharaan seperti kucing walaupun sudah penurut dan seperti keluarga sendiri tetap harus memperhatikan kondisi kesehatan dan kebersihannya. Sekali lagi, kucing tetap hewan. Ada batas-batas dalam berinteraksi karena ada beberapa penyakit zoonosis (penyakit yang bisa menular dari hewan ke manusia dan sebaliknya). Sebut saja toxoplasmosis yang sering disebabkan oleh kotoran kucing yang mengandung Toxoplasma gondii. Oleh karena itu, jangan menunda untuk membersihkan kotoran di bak pasir kucing, perhatikan juga kebersihan lingkungan sekitarnya, kebersihan tubuh kucing, asupan nutrisi dan vitamin serta jadwal vaksinasi.

Memiliki hewan peliharaan harus memperhatikan resikonya juga. Salah satu resikonya adalah budget perawatan dan pemeliharaan kesehatan. Ketika hewan peliharaan Anda memiliki spesifikasi tertentu yang tidak bisa tergantikan maka jangan diabaikan. Suatu contoh, Anda memiliki kucing ras Persia yang membutuhkan nutrisi tertentu dengan harga pakan yang cukup mahal, maka Anda tidak bisa menggantinya hanya dengan pakan yang murahan. Hal itu akan berpengaruh terhadap kesehatan dan kesejahteraan hewan tersebut. Anda memelihara anjing Pitbull yang biaya standarnya untuk pakan, exercise,dan program kesehatan per bulannya bisa menghabiskan tiga jutaan. Maka, Anda pun harus bersiap untuk itu, jika Anda merasa kurang mampu memenuhinya saya sarankan untuk tidak memeliharanya.

Ketika Anda memutuskan untuk memelihara hewan, apapun itu. Pastikan Anda mampu memastikan kesejahteraan dan kesehatan hewan tersebut. Jangan sampai hewan tersebut malah mengalami stress ketika memiliki tuan.

Salam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun