Membuka Jendela Dunia melalui SDN Sagalaherang IV

Pada hari Minggu, 10 November 2024, adalah sebuah hal yang tidak terlupakan bagi kami Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Universitas Pendidikan Indonesia. Hari itu, kami dipercaya untuk membuat acara Pengabdian Pada Masyarakat (P2M) di SD Negeri Sagalaherang IV. 

Sebuah hal yang baru tentunya bagi kami untuk membuat acara seperti ini. "Hotaru" adalah nama dari kegiatan kami. Kegiatan dengan tema "Mengenalkan Kedamaian Melalui Mempelajari Kebudayaan" ini bertujuan untuk menanamkan nilai perdamaian melalui pengenalan budaya kepada siswa. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kebudayaan Jepang kepada siswa-siswi SDN Sagalaherang IV.

Awalnya, kami merasa tidak yakin untuk melaksanakan kegiatan ini. Banyaknya kendala serta miskomunikasi dalam mempersiapkan acara ini, sebenarnya membuat kami ragu akan kelancaran acara ini. Namun beberapa hari sebelum acara ini dimulai, kami mendapat informasi bahwa semua staf guru, karyawan, serta para murid SDN Sagalaherang IV ini sangatlah antusias untuk menyambut kedatangan kami. 

Terbukti dari adanya beberapa penampilan sambutan seperti kesenian Sisingaan, paduan suara, Tari Jaipong, serta sambutan-sambutan lain sudah disiapkan untuk kami. Melihat hal ini,membuat kami semakin  bersemangat untuk menyukseskan acara ini.

Hari yang ditunggu pun tiba. Dengan segala kekhawatiran, kami melangkah masuk ke dalam SDN Sagalaherang IV. Tidak disangka, kami disambut para murid dan guru dengan sangat antusias. Mereka benar-benar menunggu kedatangan kami. Apalagi ketika mereka tahu, kami datang bersama dengan Kojima Nao, seorang mahasiswa pertukaran dari Jepang, mereka sangatlah antusias. 

Pukul 09.00, acara dimulai. Seperti yang diberitahu beberapa hari sebelum acara, kami disambut dengan penampilan-penampilan memukau dari para murid SDN Sagalaherang IV. Penampilan dibuka dengan paduan suara, dilanjutkan dengan Sisingaan, serta Tari Jaipong. 

Setelah terpukau dengan penampilan indah dari para siswa, acara dilanjutkan dengan ramah tamah. Setelah kegiatan ramah tamah ini, kegiatan dilanjutkan dengan permainan Jepang (Nihon no Asobi). Cuaca panas di Subang rupanya tidak mengurangi rasa antusias dari para siswa untuk mengikuti kegiatan ini.

 Setelah puas bermain, para siswa diajak untuk membaca dan mendengarkan cerita bergambar Bahasa Jepang yang sudah diterjemahkan oleh kami. Saat itu, para siswa terlihat sangat penasaran terhadap cerita yang kami bawakan. Setelah bercerita, para siswa melakukan kegiatan melipat origami. 

Seperti yang kita tahu, origami adalah seni melipat kertas yang berasal dari Jepang. Raut wajah bingung para siswa nampak jelas, namun hal ini tidak menurunkan rasa penasaran mereka untuk melipat kertas seperti yang dicontohkan oleh kakak-kakak panitia. Setelah puas melakukan banyak kegiatan, waktunya makan siang.

Menu yang kami sajikan juga sebuah hidangan khas dari Negeri Sakura. Hidangan yang biasa disantap oleh anak-anak Jepang di sekolahnya. Yap, kami memasak Kare Rice. Sebuah sup kare yang berisikan wortel, kentang, serta potongan daging ayam dan disiram oleh kuah kaldu yang kental, membuat masakan ini menjadi hidangan yang pas bagi kami semua khususnya para siswa. 

"Enak banget kak", "mau nambah boleh gak kak?" kata-kata ini terdengar dari mulut mungil para siswa. Hal ini membuat kami senang karena para siswa sangat suka dengan apa yang kami sediakan.