Mohon tunggu...
Andi Gunawan
Andi Gunawan Mohon Tunggu... lainnya -

Anak Indonesia dan Tukang Cerita. Untuk kalimat pendek, colek saya di @ndigun

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Mencari Jalan

4 Desember 2011   11:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:51 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pria itu mulai tunduk setelah pagutan pertama. Ia menyerah saat aku melucuti pakaiannya, satu per satu. Bibirnya masih berkutat di bibirku saat ia melakukan hal yang sama, menelanjangiku. Tanganku mengencang di bahunya, menghadapkan punggungnya ke cermin. Di sana, aku semakin mendekati tujuanku. Aku bersama orang yang tepat.

Aku tak menolak dilemparnya ke ranjang. Telah kusiapkan hadiah untuknya di bawah bantal. Perkakas yang akan mengantarku pada kejayaan.

Tubuhku terduduk di atas perutnya dan ciuman kami menghasilkan desahan setiap matanya terbuka-menutup.  Tangan kananku menelusup ke balik bantal. Setelahnya, pisau menancap tegas di dada kirinya. Ia mandi darah, menuju neraka.

Perlahan, kubalikkan tubuh kaku itu dan bersiap menguliti punggungnya. Sebuah jalan terbuka lebar untukku.

[AG, Mei 2011]

*ilustrasi diunduh dari sini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun