[caption id="attachment_135655" align="alignleft" width="289" caption="Pandji Pragiwaksono (Foto oleh Ibnu/Portaltiga)"][/caption]
Stand-Up Comedy (dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Komedi Tunggal) semakin digemari di panggung hiburan Indonesia saat ini, khususnya di Jakarta. Kemunculan komedian tunggal seperti Pandji Pragiwaksono, Raditya Dika, dan Soleh Solihun menjadi alternatif di tengah kebosanan dunia hiburan.
Berdiri sendiri di atas panggung dengan bermodal mikrofon dan humor cerdas, mereka telah menghimpun penggemarnya sendiri---tanpa buang-buang styrofoam dan toyoran kepala. Bisa jadi inilah yang membuat Dikotakita.com menggelar acara Stand-Up Comedy and Dinner with Pandji Pragiwaksono.
Bertempat di Chatterbox, La Piazza, Kelapa Gading, Jumat malam (7/10), Dikotakita.com khusus mengundang Pandji untuk beraksi komedi tunggal selama 30 menit. Selain itu, Pandji juga berbagi kiat-kiat menjadi seorang comic---sebutan bagi komedian tunggal.
Pandji Pragiwaksono dikenal sebagai presenter yang gemar melontarkan humor segar di setiap acara yang dipandunya. Kini ia menjadi pemandu acara bertajuk Stand Up Comedy Indonesia di KompasTV. Ia adalah salah satu komedian tunggal muda yang sedang bersinar saat ini. Selain itu, ia juga seorang penyanyi rap dan penulis beberapa buku. Dalam waktu dekat, ia akan menggelar sebuah konser sebagai peringatan bagi Sumpah Pemuda.
Humor Cerdas
"Stand-up comedy akan mudah diterima masyarakat yang penuh tekanan," ujar Pandji saat seorang penonton menanyakan perkembangan komedi tunggal belakangan ini. Menurutnya, komedi tunggal juga bisa mengurangi perasaan mudah tersinggung dengan menertawai diri sendiri.
Meski disebut segar dan menghibur, bukan berarti tak ada yang kontra dengan komedi ini. Lelucon yang satir tentang fakta-fakta di masyarakat dianggap sebagai sebuah pelecehan oleh beberapa pihak. Tidak semua masyarakat dapat menganggapnya sebagai sebuah tontonan hiburan.
Namun begitu, komedi tunggal telah menancapkan kukunya dengan baik di ranah hiburan. Ini terbukti dengan banyaknya orang yang berminat mencobanya dalam ajang open mic. Ajang ini diperuntukkan bagi para amatiran yang ingin mengasah kemampuannya melontarkan humor-humor cerdas. Jakarta sudah memulainya dengan baik diikuti oleh kota-kota lainnya. Suatu hari, komedi tunggal akan mencapai kebesarannya sendiri. Malam itu, ada enam orang menjajal open mic. Tidak semuanya lucu memang, tapi usaha mereka patut diacungi jempol.
Jenis hiburan yang satu ini bukanlah pekerjaan mudah. Komedian tersohor Indro Warkop menyebutnya sebagai "komedi yang serius." Perlu kepekaan yang luar biasa dalam melihat fenomena-fenomena di masyarakat, serta kejeniusan untuk menjadikannya sebuah lelucon. Tak heran jika ini disebut sebagai "humor cerdas."
Ada Apa di Kota Kita?