Mohon tunggu...
Andi Gunawan
Andi Gunawan Mohon Tunggu... lainnya -

Anak Indonesia dan Tukang Cerita. Untuk kalimat pendek, colek saya di @ndigun

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Akrostik: Kemudian

1 Desember 2010   10:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:08 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kemarin adalah lalu yang terkenang. Erupsi tempo hari
dalam drama aksara bertautan. Menari di lorong berjarak,
lincah, mengurai sebentuk makna. Umpama kitab,
kotak virtual ini suci bagi dirinya sendiri dalam pergulatan
frase mencari titik-titik. Damai.
Inti akhir yang paling habis,
penghabisan. Antara tegaknya seruan
dan tanya yang melengkung. Nanti adalah lembaran
kosong berikutnya.

Depok, 2010

------------------------------------

*Ini sajak untuk tahun ke-4 taman bermain sebelah, www.kemudian.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun