Mohon tunggu...
Tias Maulidina Wulandari
Tias Maulidina Wulandari Mohon Tunggu... -

Jurusan Psikologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Berdaya Menghadapi Semua Perubahan Akibat Modernisasi

8 Desember 2014   04:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:49 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sebuah sekolah ternama di Kota Barsan ada dua anak yang memiliki kemampuan di bidang debat. Mereka adalah Syah dan Rohis yang selalu menjadi icon sekolah mereka. Prestasi mereka juga sudah sangat beragam, mulai dari tingkat kota, tingkat provinsi, tingkat nasional, tingkat internasional yaitu ASEAN. Mereka berdua sama-sama memiliki tingkat kekritisan dalam berfikir dan menyikapi suatu masalah yang ada di kehidupan globalisasi ini.

Suatu ketika mereka berdua sedang berdiskusi mengenai perubahan sosial yang sedang terjadi di Indonesia. Awal pembahasan mereka saling bertanya apa sih perubahan sosial itu?

Syah berkata, “Perubahan Sosial menurut Selo Soemardjan adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat”.

Rohis berpendapat, “ Menurut Kingsley Davis, Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.”

Pada intinya perubahan sosial adalah suatu perubahan yang terjadi pada setiap lapisan masyarakat dengan adanya dorongan kekuatan budaya, agama, ekonomi, ilmu pengetahuan atau teknologi. Syah, “Perubahan adalah salah satu dimana negara itu dapat berkembang atau tidak his karena semua itu tergantung dari penerimaan masyarakatnya.”

Rohis,”iya benar, sebab perubahan itu juga ada yang bergerak secara lambat (evolusi) atau cepat (revolusi), besar atau kecil dan perubahan direncanakan (atau tidak direncanakan. Kamu tahu tidak penjabaran dari perubahan yang ku sebut tadi Syah?”

Syah,” tentu tahu dong masak sudah belajar kita tidak tahu?? Begini, perubahan yang terjadi secara lambat adalah perubahan ke arah mundur contohnya pada jaman dulu masih menggunakan sistem berburu dan meramu. Perubahan cepat perubahan yang berlangsung dengan cepat dan menyangkut dasar-dasar atau sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat, contohnya revolusi mesir. Perubahan kecil yakni pengaruh yang ditimbulkan tidak luas, contohnya perubahan mode pakaian. Perubahan besar yakni pengaruh yang ditimbulkan luas contohnya proses industrialisasi. Sedangkan perubahan direncanakan atau perubahan yang dikehendaki adalah perubahan yang diproses melalui suatu program atau rencana tertentu agar menghasilkan suatu perubahan tertentu, contohnya program KB untuk menghasilkan keluarga yang sejahtera. Perubahan tidak direncanakan atau perubahan yang tidak dikehendaki adalah perubahan yang terjadi tanpa dikehendaki, berlangsung di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat, contohnya PHK menyebabkan pengangguran meningkat dengan pesat. Begitu His pejelasanku.

Rohis,”benar Syah dari situ banyak problem yang terjadi di Indonesia saat ini. Contohnya saja modernisasi? Kalau kita coba kaji masalah di indonesia sebenarnya banyak dipengaruhi oleh modernisasi. Saat ini sedang maraknya mode-mode pakaian seperti hijab-hijab yang begitu modis dan indah. Tentunya semua itu di buat untuk kaum wanita yang suka fashion style walaupun menggunakan hijab. Tapi Syah disisi lain ada negatifnya juga banyak para desainer-desainer membuat sebuah karya tidak mempertimbangkan syariat-syariat agama sehingga muncullah sebuah istilah baru yaitu jilbob.

Syah, “sungguh luar biasa ya His pengaruh modernisasi itu. Contoh lain ya di bidang teknologi. Pasti sangat dipengaruhi oleh modernisasi kan? Sekarang walaupun kita hanya berada pada ruangan yang sangat kecil nan sempit kita bisa membuka berbagai pengetahuan walaupun hanya dengan sebuah laptop dan benda kecil yang menemani yaitu modem. Dalam keadaan apapun kita bisa mengakses apa saja yang kita butuhkan bukan? Bukankah itu sebuah perubahan yang luar biasa kawan??

Rohis,” tentunya kawan..... namun pada intinya sejauh apa itu perubahan yang kita hadapi di era globalisasi ini kita harus memiliki filter yaitu Pancasila. Kalau kata dosen ku nih Indonesia adalah negara yang berideologi terbuka jadi dengan keterbukaan itu kita harus memilah milah mana yang sesuai dengan aturan-aturan Pancasila.

Syah,”Keren!! Ya saya setuju dengan perkataan dosen Anda kawan. Seluas-luasnya pengetahuan yang ada di era globalisasi ini pastinya kita harus tetap memiliki kepribadian bangsa yakni Pancasila. Karena tanpa Pancasila mungkin akan mudah dihancurkan kita dengan adanya modernisasi ini bro!

Rohis,”Sip bro...., terus gali ilmu seluas-luasnya namun tetap berdasarkan Pancasila

Syah,”Sip!

Kring....... kring.....!!!!!!!

Bel masuk telah berbunyi pembicaraan antara Syah dan Rohis berakhir. Mereka berdua berjalan menuju koridor-koridor kelas untuk melanjutkan pelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun