Mohon tunggu...
nde wp
nde wp Mohon Tunggu... Mahasiswa - halaman dikelola oleh ndewp

Ndewp

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keanekaragaman Budaya Sumatera Utara

26 Maret 2021   08:53 Diperbarui: 26 Maret 2021   09:04 8651
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sumatera Utara, salah satu provinsi di bagian barat pulau Sumatera yang memiliki luas 18.298.123 hektar dengan luas daratan 3,82% dan jumlah pulau sebanyak 206 pulau. Di provinsi ini terdapat 33 kabupaten dan 8 kotamadya. Mulai dari kabupaten Karo, hingga kotamadya Medan, seni budaya begitu beragam menghiasi wilayah tersebut. Ketika kamu berkunjung ke Sumatera Utara, kamu akan menemukan beragam aneka budaya yang khas seperti, rumah adat, senjata tradisional, adat istiadat, hingga tradisi unik lainnya.


Berikut ini ulasan singkat tentang keanekaragaman budaya Sumatera Utara:

Mengenal Etnis di Sumatera Utara
Melansir dari buku Faces of Indonesia, wilayah di bagian barat pulau Sumatera ini dihuni oleh etnis Melayu yang tinggal di bagian timur dan barat yang hampir seluruhnya beragama Islam. Selain etnis Melayu, di Sumatera Utara juga terdapat Etnis Batak Toba yang tinggal di kawasan sekitar danau Toba dan merupakan salah satu etnis asli Sumatera. Etnis ini sebagian besar menetap di daerah Barastagi.
Rumah Adat Jabu Parsakitan, Tempat Penyimpanan Benda Pusaka
Sumatera Utara memiliki rumah adat yang dikenal dengan sebutan Jabu Parsakitan dan Jabu Bolon. Jenis rumah adat Jabu Parsakitan yang berlokasi di Batak Toba,  biasanya dimanfaatkan untuk penyimpanan benda-benda pusaka. Selain tempat penyimpanan benda pusaka, Parsakitan juga sering dipakai untuk pertemuan masyarakat adat. Sementara bentuk rumah adat Jabu Bolon berupa rumah panggung yang terdiri dari dua lantai. Rumah panggung tersebut terbuat dari bahan pilihan sehingga tidak cepat roboh. Bagian atas untuk tempat tinggal dan tempat tidur, sedangkan ruang dapur letaknya lebih rendah dari ruang tidur.
Buku faces of Indonesia ini mempermudah mengenal suatu budaya dan sejarah yang terdapat di pulau sumatera dengan foto-foto yang ada di kartu pos tersebut.

Kain Ulos, Kain Khas Suku Batak
Daerah Sumatera Utara memiliki kerajinan tangan yang disebut kain ulos dan kain songket. Kain ulos merupakan kain khas suku Batak yang biasanya dimanfaatkan untuk kepentingan upacara adat khas Batak seperti upacara kematian, perkawinan, hingga kesenian. Kain ulos biasanya berwarna hitam, putih, dan merah. Warna-warna tersebut diyakini memiliki makna tertentu. Ada beberapa macam dari ulos, mulai dari godang hingga ulos hotang. Ketika upacara adat berlangsung masyarakat suku Batak di Tapanuli Utara memakai kain ulos tersebut. Kaum pria memakai penutup kepala yang dinamakan sabe-sabe dan ulos mangaring. Kemudian di bahu kiri menggunakan ulos ragi hotang dan mengenakan kain sarung. Sedangkan kaum wanita memakai ulos sadum pada kedua bahunya, kemudian dililit dengan ulos ragi Hutang dan memakai kain sarung.

Senjata khas Sumatera Utara
Piso Karo
Senjata ini sekilas mirip Pisau Gading. Ciri khas dari Piso Karo terletak pada cara membuatnya. Pisau Gading dibuat dengan mengukir, sedangkan pisau Karo tanpa diukir. Selain itu, pegangan Piso Karo bercabang dan sarungnya dihiasi dengan perak.
Piso Sanalenggam
Piso Sanalenggam merupakan salah satu senjata khas Sumatera Utara yang terdiri dari sebilah pedang yang gagangnya terbuat dari kayu berukir sedemikian rupa yang mirip dengan patung seorang pria yang sedang merunduk. Gagangnya berbentuk patung suku Maya yang tinggal di Amerika Tengah.
Piso Toba
Salah satu senjata khas Sumatera Utara yang berasal dari masyarakat Toba. Ukurannya kecil dengan batang melekung

Pada zaman itu ketika era digital belum hadir, seiring berkembangnya zaman, dan bergeser ke dunia digital, dengan aplikasi  yang bisa mengirim gambar ataupun video dengan mudah dan cepat, ini telah menyingkirkan kartu pos yang telah di pakai sejak lama sebagai media komunikasi pada saat itu. Karena foto-foto yang di gunakan pada kartu pos tersrebut adalah sebuah dokumentasi sejarah pada sebuah kota atau negara tersebut.

Buku Faces of Indonesia ini mempermudah mengenal suatu budaya dan sejarah yang yang terjadi pulau sumatera ini dengan foto-foto yang ada di kartu pos tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun