Sidang sengketa MK telah usai, perjalanan pemilihan umum yang sangat melelahkan dan menguras energi seluruh masyarakat telah usai. Bagi masyarakat moment selanjutnya yang ditunggu adalah kabinet pemerintahan presiden Joko Widodo periode kedua.Â
Selagi menunggu presiden mengumumkan pilihan menteri menterinya tidak ada salahnya kita menerka kira - kira kabinet seperti apa yang akan dibangun.Â
Pada kabinet yang pertama ada 34 menteri, 8 pejabat setingkat menteri dan 3 wakil menteri total ada 45 pejabat yang berada di kabinet. Dengan komposisi 18 menteri dari partai dan 27 independen. Komposisi menteri dari partai dan non partai menurut penulis tidak akan banyak berubah seperti pada kabinet periode pertama. Dengan catatan tidak ada penambahan lagi partai yang masuk koalisi.Â
Meski sampai sekarang bebrapa partai seperti partai demokrat dan partai amanat nasional di isukan akan bergabung namun semua itu belum jelas. Jika memang kedua partai tersebut masuk koalisi, bagi-bagi kekuasaan tidak harus di sistem eksekutif. Bagi-bagi kekuasan dapat juga di lembaga legislatif seperti pimpinan DPR maupun pimpinan MPR.Â
Susunan nama-nama menteri pun menurut penulis masih akan diisi dengan nama-nama lama, presiden sepertinya sudah cocok bekerja dengan beberapa menteri di kabinet kerja pertama. Bahkan sempat ada selentingan siapapun presidennya menteri keuangan tetap Sri Mulyani, selentingan itu dapat saja akan terjadi.Â
Menteri -menteri yang selama ini menjadi ujung tombak presiden jokowi sepertinya akan dipertahankan, seperti menkeu Sri Mulyani, menteri PUPR Basuki Hadimuljono, menteri luar negeri Retno Marsudi, menteri ESDM Ignasius Jonan, Â Kepala Babpenas Bambang Brojonegoro ataau menteri kelautan Susi Pujiastuti.Â
Semua prediksi penulis tersebut semuanya menteri independen non partai. Presiden sepertinya tidak akan mengambil resiko dengan mengganti menteri-menteri yang sudah cocok bekerja dengan beliau dan memiliki kinerja yang bagus.Â
Untuk posisi beberapa menteri dari partai jelas ada banyak perubahan terutama posisi menteri yang selama ini menjadi sorotan negatif seperti menteri hukum dan HAM Yasona Laoly, menteri perdagangan Enggartiasto Lukita, mensos Agus Gumiwang serta beberapa menteri yang sekarang tersandung kasus di KPK seperti mempora Imam Nahrowi dan Mendag Lukman Hakim Syarifudin.
Parpol pendukung juga akan lebih serius dalam memilih kandidat untuk diajukan sebagi menteri pada pemerintahan Joko Widodo pada periode kedua. Semua itu salah satunya untuk membuka jalan menuju pemilu 2024, kita tau pemilu 2024 Joko widodo dan Makruf Amin sudah tidak dapat mencalonkan diri kembali.Â