Mohon tunggu...
Ndaru Hatmoko
Ndaru Hatmoko Mohon Tunggu... Human Resources - HR

Hobi indexing, liat orang beraktifitas di ruang publik

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Catatan dari Meja Reparasi

16 Desember 2024   09:42 Diperbarui: 16 Desember 2024   10:24 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Ilustrasi Jahit  Sumber : Pictogram

Setelah berminggu-minggu bekerja, jahitan terakhir selesai. Kain kepercayaan itu tidak lagi sama seperti sebelumnya. Ada bekas-bekas jahitan yang terlihat, ada tambalan di sana-sini, ada bagian yang sengaja dibiarkan terbuka.
"Tidak sempurna," komentar Gunting.
"Tapi lebih kuat," tambah Benang.
"Dan lebih bijak," kata Jarum Tua.

Di akhir hari, saat semua peralatan kembali ke kotak jahitan, mereka berbagi pemikiran:
Jarum: "Setiap tusukan adalah kesempatan untuk memulai lagi."
Benang: "Kekuatan tidak selalu terletak pada ketebalan benang, tapi pada bagaimana kita mengikatnya."
Dedal: "Protection is important, but don't let it prevent growth."
Gunting: "Kadang kita perlu memotong bagian yang sudah tidak bisa diselamatkan, agar yang lain bisa tumbuh."
Setrika: "Rapikan masa lalu, tapi jangan takut membuat lipatan baru."
Dan di sudut kotak jahitan, sebuah label kecil bertuliskan:


"Reparasi Kepercayaan:
Menerima jahitan untuk hati yang robek
Spesialisasi dalam memperbaiki kepercayaan yang terkoyak
Note: Hasil jahitan mungkin tidak akan sama seperti aslinya
Tapi we guarantee it will be stronger at the broken places"

PS: Kotak jahitan itu masih ada di sana, siap menerima kepercayaan-kepercayaan yang butuh perbaikan. Karena terkadang, yang terpenting bukanlah menghilangkan bekas jahitan, tapi memastikan jahitannya cukup kuat untuk kisah selanjutnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun