Mohon tunggu...
ndari kopitubruk
ndari kopitubruk Mohon Tunggu... -

Saya seorang yang tertarik dengan artikel-artikel informatif dan menghibur, apalagi tips-tips memulai bisnis. Saya suka musik classic rock, film-film action dan drama romantis.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Mari Ingat Rumah di Pagi Hari

2 Maret 2011   16:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:08 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_94011" align="aligncenter" width="680" caption="Ilustrasi/Admin (Kompas)"][/caption]

"Bangunnya jam empat pagi, Kak. Nyari kertas buat bekal jajan".

Setelah beberapa jam baru saya "ngeh" dengan kata-kata anak-anak sekolah alam di kawasan pembuangan sampah Bantar Gebang itu. Mungkin tadi saat mereka ramai-ramai cerita, hanya masuk kuping kanan, lalu segera keluar lagi.

"Tadi sarapan pakai sambel. Ga ada duitnya."

kalau biasanya, selain sambel, apa lagi?

"pake bayem."

beli di mana bayemnya?

"Ga beli, nemu. kalau ga nemu ya ga bisa makan bayem."

Bu Guru di sekolah gratis itu cerita, selain kertas dan plastik, anak-anak ini memang ditugasi mencari "bahan" untuk menu sarapan keluarga mereka dari gunungan sampah. Yaampun, padahal di sana itu lalat-lalat ijonya, belatungnya, belum lagi bau menyengatnya, jadi jaminan untuk hilangnya nafsu makan. Nah, mereka ini justru mencari makanan dari situ.

Saya jadi ingat rumah. Setiap bangun tidur sebelum "keluar rumah" empat tahun lalu, nasi dan kawan-kawannya sudah siap di meja makan. Asap-asap nasi hangat, aroma bawang putih dari tempe goreng, bakso dan sosis yang menyembul di tengah mangkuk sup, segelas teh manis hangat....ah. Kendati sederhana, tapi tak perlu usaha apa-apa untuk menikmatinya. Saya tinggal buka mata, trus jalan lima-enam langkah dari kamar.

Terimakasih Tuhan. Berikan kebahagiaan pula untuk anak-anak Bantar Gebang dan keluarga mereka dengan rupa-rupa karunia-Mu.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun