[caption id="attachment_199490" align="alignnone" width="576" caption="Wisata Merapi lain daripada yang lain"][/caption] Bosan berwisata ke tempat itu-itu saja di Yogyakarta? Kenapa tidak mencoba ke lereng Gunung Merapi? Nah bagi yang berlibur ke Yogyakarta, Dusun Kinahrejo, Desa Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman Yogyakarta telah menjadi daerah tujuan wisata. [caption id="attachment_199492" align="alignnone" width="672" caption="Wisata Merapi lain daripada yang lain"]
[/caption]
Untuk menjangkau lokasi wisata merapi, pengunjung dapat menempuh perjalanan satu jam dari pusat kota Yogya. Memang belum tersedia angkutan umum yang melayani rute tersebut, tapi lebih baik perjalanan menuju wisata merapi menggunakan bis sewa atau mobil pribadi. Tiket masuk pun terbilang murah, di gerbang masuk, kendaraan kita dihentikan dan diminta membayar 3.000 rupiah setiap pengunjung. [caption id="attachment_199495" align="alignnone" width="538" caption="Wisata Merapi lain daripada yang lain"]
[/caption]
Sebelum sampai jauh ke dusun kinahrejo, terdapat lapangan parkir yang luas bisa untuk bis besar maupun kendaraan pribadi di Pos Terakhir Ngrangkah Pangukrejo, Sleman Yogyakarta. Dari sini kita dapat menuju lokasi bekas bencana gunung api dengan menggunakan motor trail. Deretan motor trail Kawasaki 150CC telah tersedia dan kita bebas memilih mau dibonceng atau pengunjung dapat mengendarai sendiri motor trail. Harga sewa motor trail bervariasi, untuk jarak terdekat 2 kilometer atau sampai di bekas rumah almarhum Mbah Marijan di kecamatan Cangkringan biayanya 50 ribu rupiah pulang pergi. Sedangkan untuk jarak terjauh dengan waktu tempuh 3 jam bisa menggunakan mobil jeep yang ongkosnya mencapai 250 ribu rupiah. Jalur yang dilewati adalah Desa Gumuk Patung, Makam Mbah Maridjan, Glagah Sari dan Kali Gendol. Pengunjung juga bisa menelusuri kali Opak yang menjadi jalur lahar dan berisikan material batu besar dan kecil beserta pasir. Pulang dari kawasan ini, pengunjung akan melewati beberapa sungai yang pernah dilalui lahar dingin, bahkan terdapat sebuah batu di tengah jalan dekat Kali Gendol, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Batu besar ini tak ada yang bisa memindahkanya, batu yang dikramatkan itu kini menjadi penunjuk arah bagi kendaraan dan obyek wisata. (Yogyakarta, Juni 2012) Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya