Komunitas Ayo Naik Angkutan Umum meyayangkan insiden jatuhnya besi proyek gedung kejagung ke jalur MRT Jakarta. Insiden ini membuat terganggunya jadwal operasional angkutan massal tersebut.
"Selain membuat operasional MRT berhenti, kejadian tersebut membuat trauma bagi para penumpang MRT dan membuat kengerian," ujar Ketua Komunitas Endang Priyono di Jakarta Kamis (30/4) sore.Â
Andaisaja besi yang jatuh menimpa rangkaian MRT maka bisa dibayangkan yang terjadi tentu akan menimbulkan korban jiwa."sungguh ngeri," kata Endang. Â
Meski insiden tadi tidak menimbulkan korban jiwa, Endang meminta pihak proyek kejagung bertanggungjawan atas insiden tersebut.
"Jika ada kelalaian harus diusut tuntas dan diberi tindakan tegas," ujar Endang.
Ia juga meminta kontraktor dalam hal ini para pekerja kontruksi kejagung lebih berhati-hati dan teliti, tidak ceroboh, fokus bekerja dan menjalankannya sesuai SOP.
Sebagaimana diketahui proyek gedung kejaksaan agung tengah dikerjakan kontraktor Hutama Karya. Proyek tersebut berdekatan dengan jalur MRT. Insiden terjadi jam 16.40 disaat banyak penumpang pulang kerja naik MRT.
Endang juga menyayangkan insiden ini terjadi disaat gerakan mengajak masyarakat naik angkutan umum tengah gencar ia lakukan.
Semoga saja, trauma yang dialami para pengguna MRT lekas sirna dan tetap memilih angkutan umum massal sebagai pilihan untuk bepergian.
Dengan memilih angkutan umum berarti telah mengurangi polusi dan kemacetan di Jakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H