Purnawirawan TNI Polri Dukung Perubahan Anies Baswedan
JAKARTA-Sejumlah purnawirawan TNI-Polri menyambangi Pendopo Rumah Anies Baswedan di Lebak Bulus Dalam II Jakarta Selatan, Jumat (6/10). Para purnawirawan diantaranya nampak Mantan Gubernur DKI Sutiyoso dan Mantan Menteri Agama mendukung gagasan perubahan yang digaungkan Anies Baswedan.
"Saya dan Gus Imin sampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada purnawirawan yang mendorong perubahan, tentunya agenda kita ingin Indonesia lebih adil, keluarga rasakan kebutuhan pokok yang terjangkau, lapangan pekerjaan mudah, biaya pendidikan murah dan kesehatan lebih simple sehingga bisa melindungi semua," ujar Anies Baswedan usai pertemuan.
Anies berharap para purnawirawan TNI Polri yang mendukung perubahan ini merapatkan barisan. "Kita ingin Indonesia mandiri dan berwibawa dibelakang Internaisonal, diskusi tadi produktif, mudah-mudahan kita bisa merapatkan barisan," tambah Anies.
Sementara mantan Menteri Agama Jenderal TNI Purn Fachrul Razi yang hadir di pendopo mengaku awalnya ia khawatir perubahan yang ditawarkan Anies membuat perubahan yang sangat drastis, tetapi ternyata bukan. "Kami tadi khawatir perubahan yang sangat drastis tapi ternyata beliau jelaskan sangat baik dan masuk akal' dan beretika," ucap Fachrul Razi.
Menurutnya, Anies menekankan perubahan bukan sesuatu yang menakutkan tapi sesuatu yang sangat wajar dan itu dilakukan dengan mengutamakan persatuan keadilan demi indonesia yang lebih baik.
Sedangkan mantan Gubernur DKI Letjen TNI Purn Sutiyowo menyinggung pembangunan yang berkelanjutan. "Yang sudah baik dilanjutkan. jadi jangan merasa perubahan apapun dirubah, tidak," tegas Sutiyoso.
Menurut dia jika sesuatu pantas dilanjutkan, maka akan tetap dilanjutkan dilanjutkan. "Jangan merasa perubahan dganti semua, tidak!" ujarnya.
Purnawirawan TNI Polri yang ikut dalam pertemuan dengan Anies Baswedan ini tergabung dalam Forum Purnawirawan TNI Polri untuk Perubahan dan Persatuan (FKP3).
Menurut Sutiyowo jumlah yang hadir tidak semuanya, namun forum purnawirawan ini diakui jumlahnya sangat besar. "Kita batasi sebagian saja tapi kita sangat besar jumlahnya," ucap Sutiyoso. (ENO)
