Mohon tunggu...
Nda Nya Nindya
Nda Nya Nindya Mohon Tunggu... lainnya -

salam jreng jreng anti galaw

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Saat Anak Tak Mau Lepas dari Barang Kesayangan

27 Maret 2012   05:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:25 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13328163531083686680

Sudah hampir 2 bulanan ini putri saya nindya jika tidur sekarang harus dengan si "bibi", "bibi" ini adalah penampakan sebuah boneka bebek berwarna kuning yang dibeli kurang lebih sejak 1 tahun lalu. Namun kecintaan nindya pada si "bibi" ini baru muncul 2 bulan terakhir.

Awal punya si bibi ini ,nindya tidak begitu tertarik dan terkesan biasa saja memperlakukannya sama dengan boneka-boneka laen yang dia punya. Tapi sejak 2 bulan terakhir ini saya mengamati setiap dia tidur malam dia selalu tidur dengan membawa si bibi. Dan dia mulai mendandani bibi dengan baju-bajunya yang udah gak kepake, mulai pake rok kaos dan celana. Selain itu beberapa kali ketika saya ajak ke kantor dia selalu ajak serta si 'bibi' juga, belum lagi kalo lagi ke tempat neneknya seringkali dia bawa si 'bibi'.

[caption id="attachment_178497" align="aligncenter" width="300" caption="penampakan bibi "][/caption]

Lain nindya lain juga putri teman  saya si Vira yang sudah duduk di kelas 2 SD, dia malah punya guling kesayangan yang sudah 'ikut' dia sejak bayi. Bisa dibayangin donk bentuknya sekarang, udah tipis banget dengan warna yang memudar dan tidak boleh dicuci, dan tiap kali pergi keluar kota itu guling selalu dibawa karena dia gak bisa tidur kalo gak meluk gulingnya itu. Sampe pernah mamanya cerita waktu pergi keluar kota dan gulingnya ketinggalan si Vira nangis semaleman gak bisa tidur soalnya ngerasa bersalah sama gulingnya yang ditinggalin dirumah sendirian, dan langsung demam. Saat 2 hari kemudian pulang kerumah dan kembali bertemu dengan gulingnya itu Vira kembali ceria dan demamnya sembuh.

Berikutnya adalah Zahra tetangga di RT sebelah rumah yanng duduk di TK nol besar, dia juga punya namanya 'bantal pesing'. Dari namanya aja pasti udah bayangin baunya ya? ha ha ha . Yang ngasih nama itu adalah dia sendiri karena memang bantalnya itu gak boleh dicuci sama Zahra, sampe-sampe ibunya kalo nyuci bantal itu harus ngerayu Zahra dulu baru boleh. Alesannya Zahra, kalo dicuci baunya jadi beda dan itu bikin dia gak bisa tidur dan bahkan dulu saat pertama kali bantal pesingnya dicuci Zahra sempat demam tinggi. Dan sama kaya si Vira pernah ketinggalan guling, si Zahra ini waktu pergi ke tempat kakeknya yang di Kediri semaleman gak tidur karena ternyata itu bantal gak kebawa, meski dia gak nangis dan gak demam tapi tetep aja gak bisa tidur semaleman.

Dan terakhir adalah si Ael 3tahun, putra dari kakak temen saya yang punya boneka kecil namanya "Nying Nying", nah si nying nying ini selalu dipeluk Ael tiap kali dia minum susu. Jadi tangan kanan pegang botol susunya tangan kiri peluk si nying nying, sampe biasanya ketiduran. Menurut utinya Ael gak akan bisa bobo dan minum susu kalo gak peluk si nying nying. Dan pernah si nying-nying ini disembunyiin sama mamanya, efeknya adalah si Ael rewel seharian gak mau bobo dan minum susu, yang akhirnya membuat mamanya menyerah dan mengembalikan nying nying ke pelukan Ael .

Dari beberapa kasus di atas, sebenarnya lucu-lucu aja sih saat buah hati kita punya barang kesayangan. Dan memang kebiasaan untuk tergantung dengan barang kesayangan itu lama-lama akan hilang seiring bertambahnya usia anak, hanya saja sebagai orang tua kita juga harus bisa memberikan pendampingan pada anak. Misalnya dengan memberikan pengertian untuk tetap harus menjaga kebersihan, dengan mencuci bantal, guling atau boneka kesayangan mereka. Selain itu juga coba untuk mengalihkan perhatian mereka dari barang kesayangannya.

Misalnya saja seperti saya, saat saya sudah mulai merasa nindya tergantung dengan si 'bibi' itu saya mengalihkan perhatiannya dengan bercerita atau membelai punggungnya saat tidur atau memijat tubuhnya. Saya mengatakan pada nindya jika ingin saya bercerita maka 'bibi'nya harus ditaruh di luar. Awalnya dia milih untuk bercerita sambil peluk bibi, dan saya turuti. Namun pada hari kedua saya mulai sedikit 'maksa" kalo 'bibi' gak ditaruh di luar saya gak mau cerita. Karena dia suka saat saya bercerita, maka dia memilih untuk meninggalkan 'bibi'nya di luar, ya meski malamnya waktu dia bangun dia ambil lagi 'bibi'nya dan memeluknya sampe pagi.

Dan cara ini lumayan berhasil saya terapkan satu minggu terakhir, memang dia masih mencari "bibi" nya itu saat tidur namun sekarang sudah ada jedanya. Artinya nindya sudah mau sedikit 'pisah' dengan si 'bibi' dan sudah mulai mau ninggalin bibi saat ke tempat neneknya atau saat ikut saya ke kantor.

Meski demikian kalo menurut saya sih sebaiknya dari kecil anak tidak dibiasakan untuk tergantung pada barang kesayangan, karena efeknya kurang bagus. Andaikata mereka bisa 'pisah' dengan barang kesayangannya mungkin gak masalah, akan tetapi jika  si anak tak mau pisah juga yang repot kan kita juga sebagai orang tuanya, belum lagi kasian juga sama anaknya kalo sampe sakit gara-gara gak bisa ketemu atau meluk barang kesayangannya. Terus apa iya nunggu mereka sampe gedhe dulu baru bisa pisah sendiri? Ya kalo buat saya lebih baik diantisipasi sedini mungkin daripada membuat mereka 'tersiksa' dikemudian hari karena unsur ketidaksengajaan seperti tertinggal atau lupa naruhnya.

Mungkin ada diantara teman-teman yang mau sharing dipersilahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun