Mohon tunggu...
Nda Nya Nindya
Nda Nya Nindya Mohon Tunggu... lainnya -

salam jreng jreng anti galaw

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Saat Anak Mulai Membantah, Segera Cari Penyebabnya!

18 September 2012   04:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:18 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putri saya Nindya yang saat ini berusia 5 tahun 4 bulan dan duduk di bangku TK nol kecil sedang "manis - manisnya". Saking manisnya , tiap hari dia tidak henti menggoda saya dengan berbagai macam penolakan, sampe-sampe dirumah selalu terjadi perdebatan kecil antara saya dan nindya.

Saat ini dia sedang pintar-pintarnya membantah dan membalikkan apa yang saya ucapkan. Setiap disuruh gak mau, jika terpaksa mau itu karena saya sudah mengeluarkan jurus pamungkas yaitu marah. Bahkan beberapa hari terakhir nindya mengaku malas sekolah. Jika saya tanya jawabannya hanya males dan capek. Sayapun sempat memakluminya dan menganggap ini adalah masanya untuk bosen sekolah. Namun saya dan suami mencoba mencari penyebabnya karena suami juga mulai melihat nindya mulai terlihat " lebih" dari sebelumnya.

Sejak di PAUD nindya terkenal memiliki kemandirian yang tinggi dibandingkan teman-temannya, informasi ini saya dapatkan dari guru-gurunya. Mungkin memang secara umur nindya paling tua sendiri diantara teman-teman lainnya sehingga diapun terlihat lebih "mbeneh" . Dan selama hampir 2 tahun di PAUD dan sampe ke TK nindya tidak pernah "bermasalah" , dengan kata lain nurut dan aman-aman saja.

Awal "pembangkangan"nya adalah saat dia gak mau tidur di sekolah. Memang saya memasukkannya di TK plus karena saya dan ayahnya bekerja dan kami gak punya asisten dirumah alias belum kuat bayar asisten hehehehe. Jadi pilihan satu-satunya adalah memasukkannya di sekolah plus yang pulangnya jam 1.

Disekolah nindya sudah maem siang tidur , ngaji dan pulang dalam keadaan bersih karena sudah mandi di sekolahan. Awalnya semua berjalan lancar hingga pada suatu hari saya tidak sengaja nyelonong mendatangi ke sekolahnya pada saat jam dia tidur siang. Saya memang sengaja ingin mengetahui bagaimana dia disekolah saat tidur siang , dan ternyata dia tidak tidur . Sementara teman-teman lainnya tertidur pulas dan dia hanya berbaring disebelah teman-temannya.

Sesampainya di rumah saya mencoba menanyakan kenapa dia tidak tidur siang. Alasannya karena kangen saya dan gak bisa tidur kalo gak dikeloni sama saya. Kemudian saya masih mencoba mengejar lagi bahwa selama ini dia sudah pinter bisa bobok sendiri bersama teman-temannya kenapa sekarang tidak mau? Dan dia menjawab sambil teriak dan menangis bahwa dia bosen gak pengen tidur siang di sekolah.

Kemudian saya pun  membebaskannya untuk tidak tidur di sekolah asalkan di rumah dia mau tidur siang dan diapun menyetujui. Namun keesokan harinya saat bangun pagi saya mencoba membangunkannya dari jam setengah 6 sampe jam setengah 7 dia tidak mau bangun bahkan saya udah mengeluarkan semua emosi jiwa saya alias marah karena saya juga keburu masuk kerja. Dan hasilnya adalah tetap tidak mau sekolah, sayapun pasrah mengalah dan mengajaknya ke kantor.

Dan sepertinya makin hari dia makin enjoy gak sekolah , yah saya sama suami mikirnya ini anak emang bener-bener lagi bosen ya sudahlah diterima saja. Sampe guru kelasnya nindya menghubungi saya dan menanyakan kenapa nindya lama gak masuk (hampir seminggu) , saya pun  menjawab bahwa nindya sedang malas sekolah. Dari hasil obrolan saya via sms dengan gurunya barulah saya "ngeh" ternyata sifat mbantahnya gak cuma saya atau ayahnya aja tapi sampe ke gurunya.

Gurunya nindya bilang kalo akhir-akhir ini nindya gak mau menyelesaikan majalah yang diberikan meski dirayu-rayu tetep saja gak mau saat ditanya alasannya capek, dan di dalam kelas sering rame sering menolak saat disuruh. Sejujurnya saya sedikit kaget karena tak manyangka bahwa anak saya mulia berani membantah perintah gurunya. Lebih lanjut gurunya mengatakan meski nindya membantah tapi ketika di tes oleh gurunya dia bisa menjawabnya.

Setelah mendapat informasi dari gurunya , saya pun ngobrol dengan ayahnya dan  akhirnya diputuskan untuk kembali mencarikan dia kursus menari sebagai penyeimbang biar dia ada kegiatan lain. Dulu dia pernah saya kursusin tapi ya itu 1 minggu masuk berikutnya males alesannya gak suka tariannya. Memang kalo saya liat-liat sih dia suka banget dengan hal-hal berbau seni seperti menari dan memainkan alat musik.

Dan mulai senin kemarin nindyapun mulai sekolah lagi dengan ceria dan semangat karena saya disuruh berjanji kalo dia pinter sekolah tahun depan minta masuk SD hahahaa padahal sih pengen saya nunggu umurnya 7tahun gitu. Plus satu janji lagi yaitu nyariin kursus menari sama musik , yah kalo yang itu saya harus berhitung dulu wkwkwkwwk. Dan menurut ibu guru 2 hari ini berjalan bagus kembali jadi anak manis yang beneran manis :D

Dari sini saya bisa tahu bahwa  penyebab anak saya sering males dan mulai membantah apa kata gurunya karena memang dia bosen dengan keadaan sekolahnya dan dia menginginkan sesuatu yang baru. Dan saya bersyukur punya "patner' (guru) yang peduli dengan perkembangan anak saya. Itulah pentingnya komunikasi antara guru dan orang tua. Sebagai orang tua kita harus ingat bahwa di sekolah kita menitipkan anak kita pada bapak ibu guru dalam pengasuhan mereka. Jadi jika anak mulai membantah atau membangkang  ada baiknya segera dicari penyebabnya meski banyak yang bilang itu adalah "masanya" tapi tetep kita tidak boleh melakukan "pembiaran". Jangan  lupa juga  berikan motivasi pada anak biar semangat.

Blitar 18 September 2012

Salam jreng jreng anti galaw

N3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun